Network
Faktor kedua, seperti dilansir dari laman ruangguru.com lingkungan terdekat anak dapat memengaruhi perkembangan tingkah laku anak, salah satunya melawan orang tua. Misalnya, teman sekolah anak yang terbiasa melawan orang tuanya bisa jadi ditiru anak dan diterapkannya di rumah, yaitu melawan Anda untuk mendapatkan hal yang diinginkannya.
Baca Juga: Resmi! Daftar 26 Pemain Timnas Indonesia vs Argentina, Egy, Nadeo dan Sananta Tidak Ikut
Jika awalnya anak adalah seorang penurut dan berbakti, namun pada akhirnya ia berubah jadi berani kepada orang tuanya, cobalah lihat bagaimana lingkungan kesehariannya.
Faktor ketiga, ketika anak kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua.
Ketika anak tidak mendapatkan haknya sesuai harapan, ia akan cenderung menjadi orang yang tempramen, egois dan kasar. Oleh karena itu, sudah selayaknya para orang tua memberikan contoh yang tepat sejak kecil. Sehingga anak dapat tumbuh sesuai dengan harapan orang tua mereka.
Baca Juga: Sinopsis Film Final Girl Tayang di Bioskop Trans TV Hari ini, Aksi Gadis Pemberani
Faktor ke empat, ketidaksetujuan nilai dan kepercayaan, anak-anak memiliki kepribadian dan identitas mereka sendiri. Ketika mereka tumbuh dan mengembangkan nilai-nilai dan kepercayaan mereka sendiri yang mungkin berbeda dari orang tua mereka, mereka mungkin merasa perlu untuk menyuarakan pendapat mereka, bahkan jika itu berarti membantah orang tua.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dan situasi dapat berbeda. Bantahan anak terhadap orang tua bukanlah hal yang selalu buruk, tetapi dapat menjadi bagian dari perkembangan mereka yang mencari identitas dan otonomi. Penting bagi orang tua untuk mempertahankan komunikasi yang baik dengan anak-anak mereka, mendengarkan pendapat mereka, dan menghormati perspektif mereka, sambil tetap memberikan pedoman dan nilai-nilai yang penting bagi keluarga.***
