Ramai Fenomena Childfree yang dibahas Gita Savitri, Apa Kata Psikolog?

- 9 Februari 2023, 19:07 WIB
Ilustrasi Fenomena Childfree, Apa Kata Psikolog?
Ilustrasi Fenomena Childfree, Apa Kata Psikolog? /Pixabay/

JURNAL SOREANG - Membahas mengenai childfree menjadi hal yang manarik akhir-akhir ini. Salah satu influencer bernama Gita Savitri memutuskan childfree dan menghadirkan konflik di publik. Dimulai adanya perbedaan pendapatan antara gita dengan netizen sampai kepada banyaknya stigma yang datang kepada gita.

Selain gita banyak juga yang memutuskan untuk childfree hal itu terlihat dari beberapa platform yang memang sering kali membicarakan mengenai ini.

Namun bagaimanakah chidfree dalam pandangan seorang psikolog?

Baca Juga: Karangetang Kembali Erupsi, Gunung ini telah Memuntahkan Magma Sebanyak 145 Juta Meter dalam Dua Dekade

Analisa Widyaningrum merupakan seorang psikolog dan juga seorang influencer ternyata pernah membahas mengenai ini pada sebuah wawancara. Bagi analisa Indonesia sendiri menjadi negara yang kolektif berbeda halnya dengan negara barat yang individual. Dikarenakan hal ini maka di Indonesia memiliki banyak tekanan. Dari tekanan tersebut maka sering sekali terjadi banyak stigma.

Narasi egois sering disematkan kepada seseorang yang memutuskan untuk chidlfree. Alasan terbanyak seseorang memutuskan untuk chidfree adalah menginginkan waktu yang penuh untuk berdua. Sementara alasan karir hanya sekitar 18%. Namun perlu ditekankan bahwa keputusan untuk memiliki anak menjadi sebuah keputusan yang personal. Dan setiap individu tentunya memiliki pandangan yang berbeda. Sehingga keputusan chidfree bukan sebuah keputusan antara benar dan salah.

Ada sebuah survei yang dilakukan salah satu media di Indonesia bahwa keputusan paling kuat saat seseorang memutuskan untuk mengambil langkah childfree yaitu menganggap bahwa bahagia tidak hanya diukur karena memiliki anak.

Baca Juga: Densus 88 Dukung Polisi Usut Anggotanya yang Diduga Bunuh Sopir Taksi Online

Terlahir dari keluarga toxic menjadi alasan ketiga mengapa seseorang memutuskan untuk childfree. Permasalahn ekonomi juga menjadi suatu alasan namun angkanya tidak terlalu tinggi.

Narasi kesepian juga menjadi salah satu stigma, namun ternyata memiki anak tidak menjadi suatu jaminan bahwa seseorang tidak akan kesepian pada masa tuanya.

Analisa mengungkapkan bahwa setiap individu memiliki standarisasi versi masing-masing sehingga ketika seseorang memutuskan childfre tentu keputusan tersebut bukanlah keputusan yang mudah. Serta diputuskan dalam proses yang cukup panjang. Sehingga yang perlu dilakukan ketika seseorang memutuskan childfree adalah mendengarkan apa yang dirasakan meski diluar sana banyak komentar-komentar yang menghadang.

Baca Juga: Catat! 5 Manfaat Mengkonsumsi Cokelat Hitam bagi Kesehatan, Salah Satunya Mampu Mencegah Penyakit Jantung

Dalam penutup analisa menyebutkan bahwa keputusan memiliki atau tidak memiliki anak pada akhirnya menjadi keputusan yang personal.***

 

 

 

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube Kick Andy Show


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah