Akupuntur Bisa Redakan Nyeri saat Menopause, Berikut Penjelasan Dokter

- 18 Oktober 2022, 19:42 WIB
Ilustrasi akupuntur untuk redakan nyeri.
Ilustrasi akupuntur untuk redakan nyeri. /Pexels/

JURNAL SOREANG - Akupuntur bisa menjadi pilihan bagi wanita menopause mengurangi keluhan nyeri pada wanita menopause.

Sebab dalam beberapa laporan, ada yang menyebut Menopause menimbukan nyeri sendi.

"Sering dijumpai pada menopause itu nyeri. Mereka sudah minum obat antinyeri tapi punya alergi, lalu datang ke akupuntur dan nyerinya dapat berkurang," kata Dokter spesialis akupuntur di RSCM Kencana dr Yoshua Viventius, SpAk seperti dilansirkan Antara Selasa 18 Oktober 2022.

Baca Juga: 3 Film yang Diputar Bioskop CGV Kings Shopping Center Rabu 19 Oktober 2022, Jadwal dan Harga Tiket

Menurutnya, saat kondisi menopause, terjadi perubahan hormonal yang ditandai salah satunya dengan perubahan emosi, misalnya pasien lebih mudah marah dan mengalami gangguan tidur seperti insomnia.

Karenanya akupuntur dapat berperan di sini untuk mengontrol emosi dan membantu pola tidur pasien.

Tidak itu saja, lanjutnya, beberapa laporan terbaru menyebutkan, menopause dapat menyebabkan nyeri sendi yang dapat mempengaruhi lutut, bahu, leher, siku, atau tangan.
Seiring berjalannya waktu, seorang wanita mungkin mulai menyadari merasakan lebih banyak rasa sakit dan nyeri di area tersebut daripada sebelumnya.

Baca Juga: Tak jadi Pion Edo Tensei Kabuto,Benarkah Uchiha Shisui Masih Hidup di Anime Naruto hingga jadi Shin di Boruto?

Menurut Yoshua, hal tersebut dikarenakan hormon estrogen yang membantu mengurangi peradangan menurun, menyebabkan peradangan dapat meningkat, memunculkan ketidaknyamanan dan radang sendi terkait menopause.

Sementara dokter kebidanan dan kandungan di RSCM Kencana dr Mila M, SpOG(K), FER, PhD mengatakan menopause merupakan kondisi saat seorang perempuan selama setahun tidak mengalami menstruasi.

Kondisi tersebut diawali siklus menstruasi yang memanjang. Biasanya dua hingga tiga bulan, lalu akhirnya berhenti haid selama setahun.

Baca Juga: Meskipun Tidak Mendapatkan Musim ini tapi Berapa banyak Penghargaan Ballon d'Or dimiliki Cristiano Ronaldo

"Rata-rata usia 50 tahun sampai 51 tahun ke atas," ujarnya.

Pada kondisi khusus, semisal gagal ovarium dini dan menjalani kemoterapi, pasien dapat mengalami menopause lebih awal. Kondisi ini dapat menempatkan pasien berisiko terkena osteoporosis.

"Ini terutama terkait hormon estrogen, karena salah satunya pada perempuan hormon ini berfungsi untuk balance antara pembongkaran dan pembentukan tulang," tutur Mila.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah