Suhu Dingin Bikin Ukuran Mr P Mengecil! Tenang, Peneliti Bilang Begini

- 15 September 2022, 10:57 WIB
Ilustrasi gambar, Suhu Dingin Bikin Ukuran Mr P Mengecil! Tenang, Peneliti Bilang Begini
Ilustrasi gambar, Suhu Dingin Bikin Ukuran Mr P Mengecil! Tenang, Peneliti Bilang Begini /Pixabay

JURNAL SOREANG - Genetika adalah faktor terkuat yang mempengaruhi ukuran Mr P.

Selain karena kombinasi gen orang tua, ukuran Mr P juga tergantung pada faktor eksternal.

Faktor eksternal yang mempengaruhi ukuran Mr P antara lain hormon, nutrisi, dan lingkungan.

Baca Juga: 9 Makanan yang Ampuh Buat Mr P Menegang atau Ereksi Lebih Lama saat Hubungan Intim, No 8 Obat Anti Mainstream!

Namun, ada faktor-faktor yang dapat membuat Mr P tampak lebih besar atau lebih kecil tanpa mempengaruhi ukuran sebenarnya.

Misalnya seperti lemak tubuh, ada atau tidaknya rambut kemaluan, serta suhu.

Saat terkena suhu dingin, pembuluh darah di Mr P menyempit.

Baca Juga: Ukuran Mr P Diwariskan dari Orang Tua, Benarkah? Begini Penjelasan Medisnya

Reaksi fisiologis ini menyebabkan Mr P mengecil, tapi hanya untuk sementara.

Dikutip dari laman medicalnewstoday.com, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ukuran Mr P adalah:

1. Hormon
Hormon seksual pria yaitu androgen, berkontribusi pada pertumbuhan testis dan Mr P.

Baca Juga: Apa Benar Minum Kopi Sebabkan Sakit Jantung Karena Bikin Berdebar Kencang? Ini Jawaban Dokter Vito

Selama masa pubertas, kelenjar pituitari menghasilkan lebih banyak hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH).

LH meningkatkan produksi testosteron di sel testis Leydig. Sementara FSH meningkatkan produksi sperma.

Variasi kadar testosteron selama kehamilan dapat menyebabkan kelainan Mr P janin.

Baca Juga: 4 Posisi Hubungan Intim Rekomendasi Dokter Agar Cepat Hamil, Tak Sangka ada Gaya Putri Duyung

Misalnya, ibu hamil tidak menghasilkan cukup hormon human chorionic gonadotrophin (hCG) yang merangsang perkembangan testosteron pada janin.

Kondisi langka, seperti defisiensi 5 alfa reduktase dan hiperplasia adrenal kongenital, juga memengaruhi kadar testosteron dan dapat memengaruhi penampilan genital pria.

Bahkan walaupun kadar testosteron normal, beberapa kondisi medis dapat menghentikan tubuh seseorang untuk merespons testosteron dengan benar.

Respon ini disebut insensitivitas androgen.

Baca Juga: Payudara Dihisap Bayi Memiliki 10 Manfaat yang Jarang Disadari Ibu Menyusui, Berikut Penjelasan Medisnya

Ketika salah satu dari masalah hormonal ini muncul, Mr P janin mungkin tidak berkembang.

2. Lingkungan
Polutan lingkungan seperti pestisida, plasticizer, dan bahan kimia lainnya, memiliki efek negatif pada ukuran Mr P.

Bahan kimia dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin yang mempengaruhi gen dan hormon.

Baca Juga: Liga Eropa : Sports Mole Prediksi Sheriff Tiraspol Kalah 0-1 Hadapi Manchester United    

Epigenetika adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi ekspresi gen.

Para peneliti percaya bahwa epigenetik berperan dalam perkembangan dan penyakit yang dapat menyerang Mr P.

Mereka menduga hal itu dapat mempengaruhi fungsi hormon dan memiliki peran dalam gangguan hormon.

Baca Juga: Ukuran Payudara Tiba-Tiba Membesar? Ternyata ini 7 Penyebabnya yang Jarang Disadari Para Wanita

Studi pada tahun 2015 dan 2016 menunjukkan bahwa paparan bahan kimia saat prenatal, seperti ftalat, berdampak negatif pada perkembangan genital bayi yang baru lahir.

Sebuah studi tahun 2019 juga menunjukkan bahwa pengaruh diet terkait epigenetik dapat memperlambat perkembangan genital pada remaja pria.

3. Nutrisi
Malnutrisi di dalam rahim dan sepanjang hidup dapat memengaruhi hormon dan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan Mr P.

Baca Juga: Jadwal Kualifikasi AFC U20, Timnas Indonesia Kalahkan Timor Leste, Ini SKornya

Malnutrisi pada masa remaja, seperti anoreksia atau bulimia, dapat menunda pubertas.

Individu yang mengalami pubertas tertunda memiliki Mr P dan testis yang lebih kecil.

Itulah tiga faktor eksternal yang dapat mempengaruhi ukuran Mr P.

Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, 5 Gaya Hidup yang Dapat Menurunkan Jumlah Sperma dan Bisa Mempengaruhi Kesuburan

Dapat disimpulkan, faktor eksternal berlaku dari sejak janin masih dalam kandungan hingga dewasa.***

Editor: Yusup Supriatna

Sumber: medicalnewstoday


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah