Priapimus termasuk kondisi darurat medis. Bila tidak segera ditangani, gangguan ereksi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada Mr P.
Priapimus memang tidak umum terjadi, kondisi ini lebih sering menyerang laki-laki yang mengalami:
Sickle cell anemia (anemia bulan sabit), tumor dan infeksi pada organ panggul, leukemia, trauma pada organ genital atau saraf tulang belakang serta pengguna obat-obatan terlarang.
Selain itu pada pria yang sering mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati anaphrodisia, obat-obatan anticemas atau depresi seperti trazodone HCl atau chlorpomazine, antikoagulan, alkohol dan adiktif diprediksi mudah teridap resiko priapimus.
Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Jakarta dan Sekitarnya, Minggu 11 September 2022 dan Doa Berlindung dari Syetan
Penyebab lainnya yang juga turut dapat menyebabkan priapimus adalah luka, cedera pada tulang belakang, gigitan hewan seperti, laba-laba, sengatan kalajengking, keracunan karbon monoksida, penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf, dan metabolisme dan trombosis.
Priapimus ini bisa kambuh hingga berkali-kali dan berlangsung lama.
Ketika penyakit ini muncul yang terjadi adalah ereksi berulang terus-menerus, kondisi ini menyebabkan penis menjadi nyeri.
Kondisi pada priapimus ini biasanya berlangsung hingga beberapa jam, bahkan bisa beberapa hari.