Network
JURNAL SOREANG - Seiring dengan banyaknya mitos yang beredar mengenai sperma, fakta tentang sel reproduksi pria ini juga tak terhitung jumlahnya.
Meskipun banyak orang memiliki pengetahuan tentang sperma, kesalahpahaman tentang gamet jantan ini juga ada.
Dikutip dari laman medicalnewstoday.com, berikut ini adalah empat fakta terkait sperma yang dikonfirmasi oleh para peneliti.
Baca Juga: Lama Banget! Sel Sperma Butuh Waktu Produksi 74 Hari, Begini Proses Ilmiahnya
1. Sperma dan air mani merupakan dua hal yang berbeda.
Sel sperma adalah gamet jantan yang berfungsi untuk menemukan gamet betina, yaitu sel telur yang diproduksi wanita.
Ketika bertemu, sel sperma dan sel telur melebur menjadi embrio manusia.
Baca Juga: Chuseok Segera Tiba, Peliharaan Rose BLACKPINK Terima Hadiah Mewah? Harganya Bikin Melongo!
Dalam proses ini, sperma masuk ke dalam Miss V dengan cara dikeluarkan melalui Mr P atau lebih dikenal sebagai ejakulasi.
Ketika ini terjadi, sperma masuk bersama cairan yang diproduksi oleh organ seksual pria.
Campuran sperma dan cairan ini disebut air mani.
2. Butuh waktu yang lama untuk menghasilkan sperma.
Proses menghasilkan sperma dikenal sebagai spermatogenesis.
Testis yang merupakan organ reproduksi pria menjadi tempat memproduksi sperma.
Baca Juga: Jadwal Shalat untuk Semarang dan Sekitarnya, Sabtu 10 September 2022 dan Doa Berlindung dari Syetan
Para peneliti memperkirakan proses ini memakan waktu sekitar 74 hari.
3. Pilihan gaya hidup dapat mempengaruhi jumlah sperma.
Jumlah atau konsentrasi sperma dalam sampel ejakulasi biasanya menentukan jumlah sperma.
Ada beberapa bukti bahwa pilihan gaya hidup dapat mempengaruhi jumlah sperma.
Misalnya, sebuah penelitian besar-besaran menemukan hubungan antara merokok dan penurunan jumlah sperma.
Ada juga bukti bahwa perubahan pola makan dapat berperan.
Baca Juga: Wajib Tahu! Obesitas Dapat Mempengaruhi Kenyamanan Saat Hubungan Intim, Berikut Penjelasannya
Sebagai contoh, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar vitamin D dapat meningkatkan produksi sperma.
4. Jumlah sperma dapat bervariasi menurut lokasi dan etnis.
Para peneliti menyadari bahwa jumlah sperma pria telah menurun di banyak negara Barat.
Menurut sebuah penelitian, jumlah sperma rata-rata antara tahun 1973 dan 2011 menurun sebesar 59,3% di Amerika Utara, Eropa, Selandia Baru, dan Australia.
Para peneliti belum memahami apa yang menyebabkan penurunan jumlah sperma dan baru menduga bahwa mungkin hal ini terjadi karena pengaruh perubahan gaya hidup.
Ada juga beberapa bukti penelitian terkait hubungan antara etnis dan perbedaan produksi sperma.
Baca Juga: Pil KB Bikin Badan Gemuk, Mitos atau Fakta? Ini Jawaban Dokter
Sebuah studi mencatat perbedaan jumlah sperma pada pria Latin, pria kulit putih, dan pria Cina.
Pria Cina menghasilkan 70-173 juta sel sperma per hari.
Pria kulit putih menghasilkan 193-318 juta sel sperma per hari.
Baca Juga: Simak! Agar Seorang Isteri Merasakan Kenyamanan, Berikut Tips Saat Melakukan Hubungan Intim
Pria Latin menghasilkan 231–398 juta sel sperma per hari.
Pria Latin berada di urutan teratas sebagai penghasil jumlah sperma terbanyak hingga hampir 400 juta setiap harinya.***
