Dia menuturkan, memang testis kambing banyak mengandung hormon testosteron, tetapi sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata berhubungan dengan makanan.
Dia mengingatkan, daging kambing juga daging merah lain seperti sapi mengandung lemak hewani yang biasanya mengandung lemak jenuh.
"Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL lemak jahat yang bisa menumpuk
pada dinding pembuluh darah kita," katanya.
Selain lemak, lanjutnya, daging kambing juga mengandung protein hewani yang dibutuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.
"Daging kambing termasuk juga daging sapi yang akan menjadi santapan utama Hari Raya Kurban mengandung zat gizi yang memang kita butuhkan tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan kita," ujarnya.
Baca Juga: Hipertensi dan Penyakit Ginjal, Kenali 10 Gejala yang Mungkin Terjadi Jika Anda Mengalaminya
Dia juga mengatakan, dampak langsung akibat mengonsumsi daging kambing berlebihan adalah sembelit, dan berpotensi memperparah seseorang yang diketahui menderita penyakit asam lambung.
Belum lagi, lanjutnya, efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan kolesterol darah.
"Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan buat yang mengonsumsi daging kambing adalah silahkan makan daging kambing dan jangan berlebihan," katanya.