Network
JURNAL SOREANG - Dalam aktivitas hubungan intim, pasutri diharap mendapat kepuasan dan memuaskan agar tercipta harmonisasi.
Sebagian pasangan suami istri mungkin mengira bahwa istri lebih membutuhkan banyak stimulasi atau cumbuan pembukan sebelum siap dan 'panas' memasuki sesi hubungan intim di banding suami yang bisa langsung 'turn-on'.
Meski demikian, ternyata suami juga membutuhakan stimulasi atau diekspor zona sensitif atau zona erogenous-nya agar makin hot dalam hubungan intim.
Dilansir dari kanal YouTube Gue Sehat, dr Dina Oktaviani, M.Biomed (AAM) menjelaskan zona sensitif adalah area tertentu yang memiliki sensitivitas lebih tinggi terhadap cumbu atau stimulasi seksual.
Lebih lanjut ia menyebut titik sensitif pria, atau suami, selain area genital ada bermacam-macam dan bisa di eksplor.
Puting pria, atau suami, menurut dr Dina, terdapat banyak titik syaraf yang bisa membuatnya sangat sensitif, sehingga istri bisa mencumbu titik sensitif tersebut.
Selain itu paha bagian dalam juga disebutkan menjadi salah satu titik sensitif yang bisa membuatnya bergairah saat dieksplor oleh istri.
Selain dua titik tersebut beberapa titik seperti belakang telinga atau belakang leher juga menjadi zona erogenous suami.
Sementara untuk area genital, titik sensitif suami tersebar hampir di seluruh bagian Mr P, temasuk kepala, leher, batang, dan juga skortum (bola-bola yang menggantung).
Baca Juga: Wow! Kalahkan TWICE, IVE Raih Kemenangan Ketiga Untuk After Like Di Music Bank
Apakah titik sensitif pria semua sama?
Menurut dr Dina setiap pria, atau suami, memiliki zona sensitif yang berbeda, karenanya pasutri disarankan untuk mengkomunikasikannya.
Disarankan pasutri saling ekplor sebelum sesi hubungan intim dengan saling mecumbu titik-titik pada tubuh.
Manfaat mengetahui zona sensitif suami
Disebutkan oleh dr Dina, manfaat istri mengetahui zona erogenous suami agar ketika sesi hubungan intim, gairah suami bisa lebih panas.
Baca Juga: Keren! Tari Kolosal Meriahkan Kariaan Agustusan Kota Cimahi 2022
Hal ini akan berpengaruh terhadap aktivitas hubungan intim itu sendiri yang bisa terasa lebih menyenangkan dan membuat sama-sama happy.
"Jadi tidak hanya wanita saja yang membutuhkan rangsangan pada titik sensitifnya, tapi pria juga butuh," kata dr Dina.
Tips menstimulasi titik sensitif suami
Menurut dr Dina, ketika melakukan hubungan intim pertama kali, suami memang tidak perlu stimulasi yang terlalu berlebihan karena suami lebih mudah 'turn-on' ketimbang istri.
"Namu setelah ejakulasi jika ingin melakukan hubungan intim lagi, kalau ini kan butuh waktu. Saat itulah istri boleh melakukan cumbuan pada titik sensitif suami, sehingga gairahnya akan kembali siap untuk melakukan hubungan intim kedua kali," jelas dr Dina.
Selain itu ketika selesai ejakulasi, hormon okstosin dan dopamin para pria akan muncul sehingga akan memberinya efek rileks sehinggaingin langsung tidur.
Untuk bisa memulai 'ronde selanjutnya' suami butuh distimulasi pada titik sensitifnya agar bisa 'turn-on' kembali.
Baca Juga: Benarkah Hepatitis C Bisa Menular Lewat Hubungan Intim? Ikuti 4 Langkah Pencegahannya!
Tips agar cumbuan istri tidak over
Menurut dr Dina hal ini harus dilakukan oleh suami dan istri. Yang pertama kontrol dari suami yakni kontrol gairah, pikiran, dan hasrat agar tidak cepat mencapai klimaks.
Yang kedua, komunikasi. Ketika istri mencumbu area sensitif suami terlalu berlebihan atau over stimulasi sampaikan pada istri untuk beralih ke titik lain yang tidak begitu sensitif dan lakukan sebaliknya.
Dengan begitu suami istri bisa mencadaptkan stimulasi yang cukup untuk melakukan hubungan intim pasutri.***
