Jika Anda menduga ini adalah pertama kalinya Anda mengalami infeksi jamur , sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
- Vaginosis bakterial
Kondisi ini terjadi ketika ada terlalu banyak bakteri tertentu di vagina Anda, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Meskipun gejalanya mirip dengan infeksi jamur (nyeri, gatal, terbakar, dan, ya, peradangan dan pembengkakan), vaginosis bakteri (BV) biasanya menyebabkan keputihan yang berwarna abu-abu, tipis, dan berbau amis, kata Dr. Dweck.
Meskipun demikian, BV juga bisa tanpa gejala, artinya tidak menimbulkan gejala apa pun (selain pembengkakan yang sudah Anda perhatikan).
BV secara teknis dapat hilang tanpa perawatan apapun, menurut CDC . Tetapi jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, periksakan ke dokter agar gejala tidak semakin parah.
- Kekeringan atau atrofi vagina
Bercinta saat vagina mengalami kekeringan dapat membuat vagina menjadi merah dan bengkak yang pastinya menyakitkan.
Baca Juga: Cek Sebelum Bercinta, Apakah Kondom Anda Sudah Pas dengan Ukuran Mr P? Begini Cara Mengetahuinya
Masalah ini bisa timbul akibat dari pemanasan yang tidak cukup, tetapi kadar estrogen yang rendah karena menopause, perimenopause, laktasi, atau pengendalian kelahiran juga dapat menyebabkan kekeringan dan atrofi vagina (penipisan, pengeringan, radang dinding vagina), kata Dr. Dweck.
Untuk mengatasinya, mulailah dengan membawa pelumas ke kamar tidur, cukup untuk meningkatkan kelembaban dan mengurangi gesekan penyebab pembengkakan.