JURNAL SOREANG- Bagi umat islam, sunat merupakan salah satu syariat yang wajib untuk dilakukan bagi pria.
Menurut penelitia, bakteri yang ditemukan pada Mr P yang disunat lebih sedikit, ketimbang yang tidak melakukan sunat.
Menurut informasi kesehatan, kulit Mr P merupakan lingkungan yang sangat ideal guna bakteri berkembang biak.
Disisi lain, banyak yang mengatakan bahwa Mr P pria yang sudah disunat, konon bisa membuat hubungan intim lebih spesial.
Terkait hal tersebut, dr. haekal Anshari akan menjelaskan, apakah hal tersebut fakta atau mitos.
Sebenarnya, sudah pernah dilakukan penelitian, bahkan sudah dipublikasikan di dalam Journal of Virology and Healt.
Baca Juga: Bagaimana Hukumnya Lakukan Hubungan Intim Lewat Anus Istri! Begini Penjelasan Ibnu Abbas
Penelitian tersebut, dilakukan pada 30 laki-laki yang sudah disunat, serta 32 laki-laki yang tidak disunat.
Penelitian tersebut, dilakukan dengan deteksi sentuhan dan kemudian kehangatan pada ambang nyeri.
Hasil dari Penelitian tersebut, ternyata tidak ada perbedaan bermakna sensitifitas, antara laki-laki yang disunat dan yang tidak disunat.
Baik itu fungsi ereksi, fungsi orgasme semuanya tidak ada perbedaan, antara pria yang sudah disunat dan yang belum.
Hal tersebut mematahkan anggapan, bahwa laki-laki yang tidak disunat lebih sensitive dan bisa lebih menikmati hubungan intim, itu tidak benar.
Anggapan bahwa laki-laki yang disunat karena kurang sensitif, maka akan lebih tahan lama dalam hubungan intim pun, ini juga tidak benar.
Karena kulit penutup Mr P atau preputium, pada kenyataannya, bukanlah bagian yang paling sensitif dari Mr P.
Jadi kesimpulannya, tidak ada perbedaan bermakna sensitifitas, antara pria yang disunat, maupun tidak disunat.
Pada dasarnya, sunat memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan pada area Mr P laki-laki.
Pertama, Mr p menjadi lebih bersih, karena kulit penutup Mr P sejatinya, tempat berkumpulnya kotoran.
Hal tersebut, bisa membikin peradangan, serta juga tempat berkumpulnya kuman, bakteri, dan virus penyebab penyakit menular seksual, juga kanker pada Mr P.
Tidak hanya itu, laki-laki yang disunat pun, pada kenyataannya memiliki resiko lebih rendah untuk terinfeksi virus HIV.
Karena virus HIV, lebih mudah hidup di dalam kulit penutup Mr P, dan resiko atau peluang tertularnya bisa terjadi.
Pada saat kulit penutup Mr P tergores, hal itu bisa menyebabkan perlukaan kecil pada saat melakukan hubungan intim.
Terakhir laki-laki yang tidak disunat ini, akan membuat kondom lebih mudah lepas, karena kulit penutup Mr P akan lebih mudah menempel pada kondom, yang membuat kondom lebih mudah bergeser.***