Mr P yang Sudah Dikhitan Bikin Lebih Tahan Lama Saat Berhubungan Intim, Benarkah?

- 21 Agustus 2022, 10:44 WIB
Ilustrasi Mr P, lebih baik Mr. P disunat atau tidak?
Ilustrasi Mr P, lebih baik Mr. P disunat atau tidak? /

JURNAL SOREANG – Perbedaan Mr. P yang sudah dikhitan atau disunat dengan yang belum disunat. Apakah sensitivitasnya sama? Apakah pengaruhnya terhadap hubungan intim?

Pada umumnya, sunat adalah suatu kewajiban bagi seorang pria, khususnya untuk mereka yang muslim dengan tujuan agar Mr. P bersih dan suci.

Sedangkan dari sisi medis sendiri sunat adalah proses dipotongnya ujung kulit kepala Mr. P dengan tujuan kesehatan.

Lantas, apakah sunat akan berpengaruh dalam hubungan intim suami istri?

Baca Juga: Apakah Sunat atau Khitan Mempengaruhi Performa Suami Saat Hubungan Intim? Simak Hasil Riset Ini

Perlu diketahui sunat memiliki beberapa manfaat dalam sisi medis, seperti:
Mengurangi risiko infeksi menular
Mengurangi risiko terkena kanker penis
Mengindari terkena fimosis
Menurunkan risiko infeksi kandung kemih.

Perbedaan Mr. P yang disunat dan yang tidak sunat, terbagi menjadi tiga sudut pandang, seperti yang dilansir Jurnal Soreang dari berbagai sumber, yakni:

1.Segi Sensitivitas
Sebuah studi menyatakan bahwa pria yang tidak disunat itu memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan pria yang disunat.

Hal ini terjadi karena kulup pada Mr. P itu meningkatkan gairah bercinta.

Baca Juga: Ini Lima Fitrah Manusia Menurut Nabi Muhammad, Salah Satunya Khitan

Sementara Mr.P yang disunat menjadi tidak terlalu sensitif karena adanya penebalan kulit dari kepala Mr P.

Hal ini pun menjadikan pria yang sudah disunat menjadi lebih tahan lama ejakulasinya dibanding yang tidak disunat.

Selain itu, setiap kali akan berhubungan intim, pria yang tidak disunat harus menarik kulupnya ke bawah.

Namun beberapa pria cukup kesulitan untuk melakukan hal tersebut, sehingga timbul permasalahan lain dari segi kesehatan.

Baca Juga: Zulhijjah Banyak yang Dikhitan, Catatan WHO, Khitan sudah dilakukan di Mesir 6000 Tahun Lalu

2.Segi Kebersihan
Berbeda dengan Mr. P yang disunat, Mr.P yang tidak disunat akan ada lapisan smegma (kotoran) yang memungkinkan kulup bergerak membuka dan menutupi puncak kepalanya.

Hal ini bisa menyebabkan sel kulit mati, bakteri, kuman, dan kotoran lain menumpuk.

Sehingga timbul bau yang tidak sedap, sampai terjadinya iritasi, dan dapat memicu infeksi.

Oleh karena  itu, Mr. P yang tidak disunat membutuhkan perhatian ekstra dalam hal menjaga kebersihannya.

Baca Juga: Gak Perlu Cemas! Mr P Kecil Tetap Bisa Berikan Kepuasan Pada Pasangan dengan 2 Posisi Hubungan Intim Ini

3.Segi Kesehatan
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa secara medis Mr. P yang disunat bisa mengurangi risiko tertular HIV dan infeksi menular seksual lainnya.

Selain itu, sunat juga bertujuan untuk menghindari masalah kesehatan pada kulit Mr. P, seperti kulup yang tidak dapat kembali ditarik, macet, atau muncul jaringan parut disekitar kulupnya, yang disebut fimosis.

Nah, itulah penjelasan mengenai perbedaan antara Mr. P pria yang disunat dan yang tidak. Menurut kalian apakah lebih baik disunat atau tidak?***

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah