Untuk Menjaga Kualitas Bercinta, Kenali Istilah Frustrasi Hubungan Intim, Apa Itu? Simak Penjelasannya

- 3 Agustus 2022, 12:05 WIB
ilustrasi frustrasi hubungan intim
ilustrasi frustrasi hubungan intim /freepik/

JURNAL SOREANG - Aktivitas hubungan intim yang baik merupakan salah satu kesenangan terbesar dalam kehidupan pasangan suami istri.

Tetapi jika Anda merasa cemas, marah, atau tidak puas dalam bercinta, itu disebabkan karena ternyata frustrasi hubungan intim adalah hal yang sangat nyata, dan itu jauh merupakan fenomena umum.

Istilah frustrasi hubungan intim bukanlah diagnosis resmi dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM).

Baca Juga: Tips Mengkali Hubungan Intim Suami Istri Beda Frekuensi Menurut dokter

Dilansir dari laman Cosmopolitan, terapis hubungan intim Emily Jamea, PhD, mengatakan banyak orang mengalaminya di beberapa titik dalam hidup mereka.

“Frustrasi hubungan intim ditandai dengan perasaan tidak puas, cemas, marah, dan bahkan depresi karena kebutuhan biologis yang tidak terpenuhi,” jelas Jamea.

"Itu terjadi ketika Anda memiliki harapan seputar bercinta dan itu tidak terpenuhi sesuai dengan harapan itu," tambah Marla Renee Stewart, seksolog dan pakar hubungan intim.

Baca Juga: Bukan Pemain Hebat! Matthijs de Ligt dan Sadio Mane di Sentil Karl Heinz Rummenigge?

Bercinta dan keintiman emosional sering kali dapat berjalan beriringan, jika seseorang merasakan ketidakseimbangan antara kebutuhan biologis dan pemenuhan ang sebenarnya, mereka dapat mulai merasa frustrasi secara seksual.

"Bercinta adalah kesempatan untuk ekspresi diri, hubungan emosional, dan kesenangan fisik," kata Jamea. "Orang-orang yang merasa frustrasi secara seksual sering menggambarkan perasaan kesepian dan terisolasi dalam hubungan,"

Sementara frustrasi hubungan intim dapat terjadi pada orang-orang dari semua jenis kelamin, Jamea mencatat itu dapat memanifestasikan dirinya sedikit berbeda pada setiap orang.

Baca Juga: Robert Alberts Sebut Persib Bandung Sudah Move On dari Kekalahan di Kandang

Biasanya untuk para istri, frustrasi hubungan intim terjadi karena pasangan mereka tidak tahu bagaimana menyenangkan mereka atau tidak mau bereksperimen saat bercinta, jelasnya.

Sementara menurutnya frustasi hubungan intim di pihak suami yang dikenal dengan istilah "bola biru", tidak sepenuhnya benar.

Jamea mengatakan frustrasi hubungan intim lebih merupakan keadaan emosional, sementara bola biru adalah perasaan fisik yang cepat berlalu ketika seseorang dengan penis mengalami gairah seksual tanpa pelepasan.

Baca Juga: Ingin Susutkan Perut Buncit Tapi Susah Hindari Karbohidrat? Coba Opsi 5 Karbohidrat Rekomendasi Pakar Diet Ini

Tidak ada satu alasan yang jelas mengapa orang merasakan frustrasi hubungan intim karena setiap orang berbeda dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Tetapi yang paling umum, Jamea menjelaskan, adalah "ketika dua orang dalam suatu hubungan mengalami perbedaan dalam keinginan mereka untuk berhubungan intim,"

Jika satu orang memiliki dorongan bercinta yang jauh lebih tinggi daripada pasangannya, itu bisa mengakibatkan orang dengan dorongan bercinta yang lebih tinggi merasakan frustrasi hubungan intim karena pasangannya tidak ingin bercinta sesering atau dengan cara yang sama.

Baca Juga: Pemain Ini Masuk Jajaran Kapten Persib Bandung, Penasaran Siapa?

“Kompatibilitas seksual itu penting. Kami memiliki banyak penelitian yang menunjukkan hubungan kuat antara kepuasan bercinta dan kepuasan hubungan,” jelas Jamea.

Jamea mengatakan orang dengan frustrasi hubungan intim sering merasakan rasa tidak enak badan secara keseluruhan.

“Studi menemukan hubungan kuat antara kepuasan bercinta dan perasaan bahwa hidup seseorang bermakna, kebahagiaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, kualitas tidur, dan kepuasan hubungan,” jelasnya.

Baca Juga: Hindari dan Hilangkan 7 Kebiasaan Buruk Ini, Agar Kualitas Bercinta Suami Istri Lebih Intim Lagi

"Jika Anda menemukan bahwa Anda sedang berjuang di salah satu bidang ini, frustrasi hubungan intim mungkin harus disalahkan."

Ketika seseorang frustrasi hubungan intim, sering terjadi "pelepasan hormon stres kortisol, yang dapat menyebabkan kelelahan, lekas marah, kecemasan, depresi, tekanan darah tinggi, sembelit, atau masalah seksual seperti anorgasmia, disfungsi ereksi, atau masalah reproduksi," kata Stewart.

Jamea menekankan pentingnya menjadi sadar dalam cara Anda mengekspresikan perasaan Anda kepada pasangan Anda.

Baca Juga: Pemain Ini Masuk Jajaran Kapten Persib Bandung, Penasaran Siapa?

“Pastikan untuk memberi tahu [pasangan Anda] bahwa Anda menginginkan lebih banyak hubungan emosional dan keintiman,” jelasnya.

Dalam jangka pendek, Stewart menyarankan untuk menggunakan energi dan gairah Anda yang terpendam itu untuk hal lain seperti olahraga, masturbasi, atau aktivitas fisik yang Anda sukai.

Ini dapat membuat tubuh Anda melepaskan endorfin dan membuat Anda merasa lebih baik—dan lebih jernih—berbicara dan berinteraksi dengan pasangan Anda.

Editor: Wildan Apriadi

Sumber: Cosmopolitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah