JURNAL SOREANG - Toxic adalah salah satu istilah yang muncul dari netizen dengan rasa ketidaknyamanan seseorang. Mengeluh dalam istilah jawa adalah "sambat" yang mengarah ke aktivitas negatif.
Bagi orang yang terbiasa mengeluh mungkin rasanya menjadi lega dan tidak ada beban. Terlebih lagi, jika aktivitas tersebut kearah negatif.
Menghindari kebiasaan mengeluh memang dirasa sulit bagi orang terbiasa mengeluh. Menurut Professor Psikologi di Universitas Clemson mengatakan bahwa mengeluh yang kita lakukan adalah aktivitas yang sama dengan bernafas.
"Mengeluh adalah sesuatu yang kita lakukan, seperti bernafas meskipun semoga tidak sesering itu," tulis Robin Kowalski dalam jurnalnya psikologi.
"Jika kita mengeluh ibarat kita menyimpan sebuah masalah di area unconcious kita antara sadar dan tidak sadar dan kalo ketemu dengan pemicunya akan meletup," ucap Analisa Widyaningrum dalam channel Youtube Analisa Channel.
Aktivitas mengeluh adalah cara untuk mengekspresikan ketidakpuasan kita. Oleh karena itu, orang perlu mengetahui tanda- tanda mengeluh yaitu ketika dihadapkan dengan situasi diluar dengan batas toleransi sebagai individu.
Ada tipe mengeluh menurut Analisa Widyaningrum yaitu mengeluh untuk mengungkapkan isi hati untuk mendapatkan validasi dari orang lain seperti dukungan.
Baca Juga: Ternyata Ini Keutaman Hari Jum'at, Berpeluang Besar Doa Kita Terkabul
Selanjutnya, Analisa Widyaningrum menambahkan bahwa untuk mendapatkan empati atau dukungan orang lain yang berdampak bagi hidupnya.