JURNAL SOREANG - Susu almond telah menjadi alternatif populer bagi mereka yang mencari opsi berbeda dalam pola makan mereka. Namun, seperti halnya semua makanan, konsumsi susu almond juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhatikan.
1. Masalah Pencernaan
Salah satu efek samping yang mungkin timbul dari konsumsi susu almond adalah masalah pencernaan. Beberapa orang melaporkan mengalami kembung, gas, atau gangguan pencernaan setelah mengkonsumsi produk ini. Hal ini bisa terkait dengan kandungan serat tinggi dalam susu almond yang mungkin tidak cocok bagi semua orang.
2. Mengurangi Penyerapan Nutrisi
Meskipun susu almond mengandung sejumlah nutrisi yang baik, terdapat argumen bahwa kandungan asam fitat dalam almond dapat menghambat penyerapan nutrisi tertentu. Asam fitat dapat berikatan dengan mineral seperti zink dan kalsium, sehingga mengurangi ketersediaan nutrisi tersebut bagi tubuh.
3. Kandungan Yodium yang Tidak Memadai
Susu almond cenderung memiliki kandungan yodium yang lebih rendah dibandingkan susu sapi. Yodium penting untuk fungsi kelenjar tiroid, dan kurangnya asupan yodium dapat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan tiroid.
4. Gangguan Metabolik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu almond secara berlebihan dapat berkontribusi pada gangguan metabolisme. Meskipun susu almond rendah kalori, tetapi kadar gula alami di dalamnya dapat mempengaruhi tingkat gula darah, terutama bagi individu dengan masalah gula darah.
5. Potensi Erosi
Kandungan asam dalam susu almond dapat berpotensi merusak enamel gigi jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Menyikat gigi dengan tepat setelah mengkonsumsi susu almond dapat membantu mengurangi risiko erosi gigi.
6. Sifat Goitrogenik
Almond, termasuk dalam keluarga tanaman Brassicaceae, memiliki senyawa goitrogenik. Senyawa ini dapat mempengaruhi fungsi kelenjar tiroid dengan menghambat penyerapan yodium. Individu dengan gangguan tiroid harus mempertimbangkan konsumsi susu almond dengan hati-hati.
Meskipun susu almond memiliki kelebihan, seperti tidak mengandung laktosa dan rendah kalori, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki respons tubuh yang berbeda terhadap makanan.
Konsultasikan dengan ahli gizi atau profesional kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.***