Kata Kata Sensitif yang Tidak Boleh Dikatakan Pada Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental

21 November 2023, 15:26 WIB
Ilustrasi, Kata Kata Sensitif yang Tidak Boleh Dikatakan Pada Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental/freepik/freepik /

JURNAL SOREANG - Ketika berbicara dengan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental, penting untuk memahami bahwa kata-kata tersebut dapat memiliki dampak yang besar pada kesejahteraan emosional mereka. 

Terkadang, kata-kata yang tidak disadari dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang mendalam bagi orang yang rentan. Sebagai individu yang peduli, kita harus memperhatikan kata-kata yang kita gunakan. 

Berikut adalah beberapa contoh kata-kata sensitif yang sebaiknya dihindari ketika berbicara dengan seseorang yang mengalami masalah gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Kasus Dugaan Vandalisme Mesin ATM Milik BRI Unit Morotai Berlanjut, Kepala Bank BRI Diperiksa Polisi

  1. "Kamu sih kurang bersyukur, kurang doa, kurang ibadah."

Komentar semacam ini dapat membuat orang yang mengalami gangguan kesehatan mental merasa bersalah dan tambah terbebani. 

Berbicara tentang agama atau spiritualitas sebaiknya jangan dilakukan karena hal ini sangat sensitif dan sangat kurang empati kepada orang yang mengalami masalah gangguan kesehatan mental.

  1. "Jangan kelihatan kaya orang yang menyedihkan gitu lah."

Perumpamaan atau sindiran semacam ini mungkin tidak disadari namun bisa sangat merugikan. 

Hal ini dapat membuat individu merasa tidak valid atas perasaan mereka dan menutup diri terhadap pembicaraan lebih lanjut.

Baca Juga: 3 Shio Dikepung Keberuntungan Rezeki Besok, 22 November 2023: Shio Kerbau Full Proyek Potensial!

  1. "Nggak usah terlalu dipikirin..lupain aja..ntar juga sembuh sendiri."

Menyarankan seseorang untuk 'melupakan saja' permasalahan mentalnya adalah hal yang tidak bijaksana. 

Ini tidak hanya mengesampingkan keadaan mereka, tetapi juga mengurangi pentingnya perawatan dan dukungan yang dibutuhkan.

  1. "Kamu gak boleh stres, jadi sakit-sakitan begini kan."

Mengaitkan stres dengan penyakit fisik yang sedang dialami oleh seseorang yang dengan masalah gangguan kesehatan mental, bisa membuatnya merasa disalahkan atas kondisinya. Hal ini bisa membuat mereka yang situasinya sedang drop akan merasa lebih tertekan.

  1. "Mau ke psikolog! Emang kamu gila?"

Mengaitkan kunjungan ke psikolog dengan kegilaan adalah stigma yang harus dibuang jauh-jauh. 

Baca Juga: RAMALAN SHIO BESOK, 22 November 2023, 5 Shio super Hoki, Shio Monyet dan Kambing Siap siap kabar Bahagia!

Ini bisa membuat seseorang malu atau enggan mencari bantuan yang sebenarnya sangat dibutuhkan. Padahal mengunjungi ke psikolog itu bukan berarti gila.

  1. "Jangan kebanyakan mengeluh dong!"

Mengabaikan perasaan seseorang dengan berpikir kalau orang itu banyak “mengeluh” dapat membuat mereka merasa diabaikan. 

Hal ini mungkin bagi kita hanya keluhan ringan, tetapi bagi mereka, itu bisa menjadi ekspresi yang penting.

  1. "Yaelah gitu doang, kamu mah mending, lah aku."

Membandingkan penderitaan seseorang dengan orang lain bisa membuat individu yang rentan merasa tidak dihargai. 

Baca Juga: Saat Hadapi Masalah Kehidupan Termasuk Cepat Tersinggung, Kapan Waktu Tepat Konsultasi? Ini Jawaban Dokter

Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda dan penting untuk menghormati perasaan masing-masing.

  1. "Udah gak usah berlebihan, cuman gitu aja lebay."

Mengabaikan perasaan seseorang dengan mengatakan “lebay” bisa sangat merugikan. Hal ini bisa membuat seseorang meremehkan pengalaman emosional mereka dan mengurangi legitimasi perasaan yang alami dari dalam diri. Karena mereka merasa tidak diperdulikan ketika sedang butuh bantuan.

Sebaliknya, kita bisa menggunakan pendekatan yang lebih empatik dan mendukung mereka. 

Mendengarkan dengan penuh perhatian, menawarkan dukungan, dan menunjukkan kepedulian tanpa menilai atau mengecilkan perasaan mereka adalah cara yang lebih baik dalam berkomunikasi dengan seseorang yang mengalami masalah gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Menjadi Guru Melek Digital di Era Kiwari, Begini Cara Mudahnya

Memahami setiap kata yang mereka ucapkan dengan kepekaan kita adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan mental. 

Dengan sikap yang lebih penuh perhatian, kita dapat membantu membangun kepercayaan dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan dalam perjalanan pemulihan seseorang.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler