18 Bulan Bisa Lepas Tanpa Popok, Gini Caranya

19 Oktober 2023, 09:29 WIB
Ilustrasi, 18 Bulan Bisa Lepas Tanpa Popok, Gini Caranya/freepik /

JURNAL SOREANG – Siapa yang tidak senang melihat perkembangan tumbuh kembang anak dengan pesat, pasti semua orang tua akan merasa senang, dan menunggu momen tersebut, salah satunya adalah lepas dari popok.

Disebut juga Toilet Training, yaitu mengajarkan anak untuk bisa buang air kecil dan besar di toilet secara teratur.

Mulai dari berapa sih usianya? Simak pembahasan dan tipsnya.

Baca Juga: Tayang Hari Ini Serentak di Bioskop, Inilah Sinopsis dan Pemeran Film Indigo

Umumnya, kemampuan anak bisa duduk pada usia empat bulan dengan bantuan yaitu dengan dipangku atau menggunakan bantal penyangga.

Kemudian usia lima sampai enam bulan, anak sudah mulai duduk sendiri dengan sanggahan satu atau kedua tangannya.

Dan pada usia tujuh sampai delapan bulan, anak sudah menguasai kemampuan ini.


Nah, toilet training ini bisa dimulai sedari anak sudah bisa duduk mandiri.

Baca Juga: Lolos Ke Ronde Kedua Usai Kalahkan Brunei, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Grup F Ronde Kedua

Salah satu metode toilet training yang bisa digunakan adalah Elemination Communication (EC) yaitu anak belajar memahami dalam proses toilet training sehingga membuat kemampuan pemahamannya lebih cepat dibandingkan dengan anak yang langsung toilet training.

Yang perlu diperhatikan orang tua saat menggunakan metode ini adalah:

1. Waktu

Setiap anak mempunyai waktu dimana ia biasanya akan buang air kecil.

Sama seperti orang dewasa, anak anak juga umumnya melakukan aktivitas buang air ketika bangun tidur juga setelah makan, jika setelah makan, pada anak memiliki jeda antara 5-20 menit untuk buang air.

Ibu dan orang sekitar yang mendampingi bisa mencatat kapan ia buang air kecil dan biasakan untuk mengajak anak ke toilet secara berkala, supaya anak juga hafal dengan waktu-waktunya untuk buang air.

Baca Juga: Diet Extreme Ala Seulgi Red Velvet! Dalam Sehari Hanya Minum Susu Kedelai, Patutkah di Coba?

2. Tanda

Anak mungkin menunjukkan perasaan ingin buang air kecil dengan cara tertentu.

Biasanya dengan menangis, diam, atau tidak aktif, hingga terbangun dari tidur.

Setiap anak akan memberikan sinyal yang berbeda-beda sehingga orang tua harus memperhatikan perilaku anaknya.

Baca Juga: Inilah Sinopsis Film Pamali: Dusun Pocong dan Bioskop di Depok yang Sudah Menayangkannya

3. Isyarat/Gerakan

Ini adalah cara terbaik untuk berkomunikasi dengan anak-anak, dengan bahasa isyarat atau gerak tubuh.

Orang tua bisa memberikan isyarat ketika ingin buang air kecil atau besar.

Misalnya saja menahan perut saat ingin buang air besar.

Hal ini harus dilakukan secara konsisten agar anak dapat memahami sinyal yang diberikan dan memotivasi dirinya untuk terbiasa buang air di toilet.

Baca Juga: Gedung Kuliner di Desa Lifao Pulau Morotai Tidak Berfungsi dan Tidak Terurus

4. Kepekaan Ibu

Setiap ibu tahu apa yang terbaik untuk anaknya. Dengan mempraktekkan cara ini setiap hari, para ibu akan menjadi lebih peka terhadap keinginan anaknya untuk buang air kecil.

Mungkin di awal akan terasa sulit karena anak belum mengerti, tapi jika sudah mengerti pola nya, pasti akan terasa lebih mudah.

Jika metode ini dilakukan secara konsisten, maka kemungkinan anak lepas dari popok akan semakin cepat.

Namun, hal ini tidak perlu dipaksakan. Dikembalikan lagi dengan kondisi dan kesiapan anak serta ibu. Supaya anak dan ibu nya tidak merasa terbebani.***

Editor: Kinanti Putri Rudiana

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler