JURNAL SOREANG - Mungkin ada orang yang menganggap cara mencuci alat kelamin yang dilakukan selama ini sudah bersih dan benar. Namun bersih bukan berarti benar. Hal ini penting, agar amal ibadah yang dilakukan diterima.
Banyak orang yang merasa ibadah itu baik, namun nyatanya masih belum lepas dari ancaman api neraka hanya karena tidak mencuci kemaluan dengan benar.
Lantas, bagaimana sebenarnya cara membersihkan alat kelamin yang benar? Yuk ikuti detailnya di bawah ini.
Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Resmikan Alun-Alun Ciranjang, Pasar Tahap Dua, dan Penataan Gunung Padang
Pria – setelah buang air kecil:
Setelah buang air kecil, dianjurkan untuk berdehem dua atau tiga kali agar urin benar-benar keluar.
Setelah itu, pijatlah alat kelamin dari pangkal hingga ujung beberapa kali, hingga tidak ada lagi urin yang masuk ke salurannya. Lalu bilas dengan air hingga bersih.
Wanita – setelah buang air kecil:
Saat mencuci alat kelaminnya, berdehem beberapa kali. Pastikan untuk mencuci bagian dalamnya dengan memasukkan sedikit jari tengah dan memutarnya sambil disiram air bersih.
Bukan hanya dengan memercikkan air saja, karena dengan memercikkan air saja tidak bisa membersihkan bagian dalam alat kelamin wanita dengan sempurna.
Baca Juga: Telah Ditayangkan One Piece Live Action di Netflix 31 agustus 2023, Baca Sinopsisnya Disini
Penting juga ketika membersihkan hadas besar:
Memasukkan satu jari ke dalam anus. Putar beberapa kali agar feses keluar dari dinding anus, sambil dibilas dengan air hingga terasa feses benar-benar hilang dan bersih.
Kesimpulan:
Benar atau tidak cara Anda membersihkan kemaluan selama ini? Jika Anda belum melakukannya dengan benar, mari kita perbaiki bersama-sama agar Anda bersih dengan cara yang benar.
Sebab, neraka dijanjikan bagi orang yang tidak istibra' yaitu bersuci secara sempurna, baik hadas kecil maupun hadas besar.
Baca Juga: Resmi Keluar Dari Koalisi! Partai Demokrat Cabut Dukungan Untuk Anies Baswedan
Catatan:
Tidak ada rasa malu dalam urusan agama.
Jangan menganggap yurisprudensi itu buruk, karena yurisprudensi menjelaskan segalanya.***