JURNAL SOREANG - Banyak penelitian menunjukan bahwa menghukum anak secara fisik dan verbal tidak dapat memperbaiki perilaku anak. Begitu juga dengan berteriak atau mempermalukan anak.
Dengan melakukan kekerasan justru dapat memiliki dampak negatif yang serius pada perkembangan emosional, psikologis dan sosial anak.
Dilansir dari sosial media @bukitaksara.preschool, berikut ini adalah dampak, apabila menerapkan hukuman secara fisik dan verbal.
Baca Juga: Prediksi Pertandingan Malta vs Inggris di Kualifikasi EURO 2024, Berikut Skor, Susunan Pemain, H2H
Siklus tiada akhir
Memukul anak akan meningkatkan agresivitas dan kemarahan dalam diri anak. Semakin sering anak dipukul, semakin sering anak berperilaku buruk, lalu akan semakin sering juga anak dipukul
Rentan stres
Hukuman fisik meningkatkan risiko cedera serta meninggalkan efek buruk bagi otak dan tubuh anak. Anak yang sering dipukul memiliki lebih sedikit bagian otak yang bertugas untuk mengendalikan diri serta memiliki hasil tes IQ yang lebih rendah.
Baca Juga: Juni Bulan Bung Karno, Ramalan-ramalan yang Terbukti Benar tentang Soekarno, ini Kata Douwes Dekker
Masalah mental saat dewasa
Meski tidak memukul secara fisik, meneriaki anak dengan menggunakan kata-kata kasar tetap menimbulkan rasa sakit hati dan malu dalam diri anak. Hukuman dapat menyebabkan anak lebih sering berperilaku buruk dan kemungkinan memiliki gejala depresi saat remaja lebih tinggi
Anda lebih baik beristirahat dan menyendiri saat lelah, jika anda terlanjur melakukan kesalahan pada anak, minta maaf dan jelaskan bagaimana anda akan mengatasi masalah tersebut di masa depan.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang