Cara Merawat Bayi Baru Lahir Yang Perlu Diketahui Ibu

19 Mei 2023, 18:28 WIB
Ilustrasi Ilustrasi cara merawat bayi. /freepik/valuavitaly/

JURNAL SOREANG - Merawat bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, namun calon ibu dapat mulai mempelajari agar mengetahui lebih awal bagaimana cara merawat bayi baru lahir. Para ibu pasti akan merasa khawatir dan ragu dengan apa yang akan dilakukan, terutama untuk ibu yang baru melahirkan anak pertamanya.

Dalam rahim ibu, bayi berada pada suhu lingkungan yang optimal 36,5-37,5 derajat Celcius, menyesuaikan dengan suhu tubuh ibunya.

Saat dilahirkan, bayi akan berada pada suhu yang lebih rendah dari suhu tubuh ibunya, dan ini berisiko terjadinya hipotermia (suhu tubuh rendah). Gejala yang muncul saat bayi mengalami hipotermia, adalah hipoglikemia (gula darah rendah), gangguan pernafasan, lemas atau gelisah, kejang, dan sesak nafas.

Baca Juga: Berikut 4 Tanda Kamu Seorang Pemikir yang Jenius, Memiliki Kreativitas Tak Terbatas

Cara untuk menghindari hipotermia adalah meletakkan bayi pada dada ibu, yang biasa disebut perawatan metode kangguru. Suhu bayi akan menyesuaikan langsung dengan suhu tubuh ibu, dan menjaga suhu tubuh bayi stabil.

Langkah selanjutnya adalah IMD atau inisiasi menyusu dini, ini bermanfaat untuk mengurangi angka kematian bayi dan membantu menyukseskan pemberian ASI eksklusif. IMD dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena bakteri baik di kulit ibu akan masuk ke tubuh bayi dan lebih lanjut bayi akan mendapatkan ASI pertama (kolostrum) yang mengandung zat-zat kekebalan tubuh.


Dikutip dari laman IDAI, begini cara merawat bayi baru lahir

Baca Juga: Berikut 10 Quotes Hari Kebangkitan Nasional Indonesia Memperingati 20 Mei 2023 untuk Caption Media Sosial

Bagaimana bayi tidur?


Dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang terpecah dalam periode-periode tidur 20 menit hingga 4 jam. Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup.


Posisi tidur yang dianjurkan adalah posisi terlentang karena dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS).


Tempat tidur bayi sebaiknya menggunakan alas yang rata dan tidak terlalu lembut. Hindari menggunakan benda-benda yang dapat menutupi kepala bayi.

Baca Juga: Persiapan MPASI, Ini 5 Alat Yang Wajib Dimiliki di Rumah


Bagaimana merawat tali pusat?


Setelah bayi lahir dan tali pusat dipotong, dokter akan mengolsi cairan antiseptik klorheksidin atau antiseptik lain. Setelah itu tali pusat akan dibiarkan terbuka dan kering. Ibu tidak perlu mengompresnya dengan kasa. Proses perawatan tali pusat diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu, tali pusat tidak perlu dioleskan apapun, jangan ditutup oleh gurita ataupun popok.


Diusahakan jangan membasahi tali pusat, hindari tali pusat terkena air seni dan tinja. Apabila kotor, tali pusat harus langsung dibersihkan. Anda harus langsung kontrol ke tenaga kesehatan terdekat apabila muncul tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak.


Banyak orangtua yang memutuskan untuk merawat anak oleh ahlinya sampai dengan tali pusat terlepas. Tindakan ini bisa menjadi salah satu pilihan.

Baca Juga: Berikut 5 Manfaat Bunga Matahari Bagi Kesehatan, Salah satunya bisa meningkatkan Kesehatan Jantung


Memandikan bayi


Saat lahir, bayi belum perlu dimandikan. Bayi masih memiliki lapisan pelindung yang terlihat seperti lemak berwarna keputihan yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi. Setelah 6 jam bayi dapat dilap dengan air hangat saja.


Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan kain lap atau spon. Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air, hati-hati kepala terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan sampo khusus bayi.


Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore. Saat melakukan perawatan kulit bayi, prinsipnya menggunakan seminimal mungkin zat-zat yang berkontak dengan kulit, karena kulit bayi masih sangat sensitif.

Baca Juga: Berikut 5 Destinasi Wisata di Bandung yang Jarang Diketahui, Cocok Buat Healing


Tanda Bahaya


Bawa segera bayi Anda ke petugas kesehatan terdekat jika bayi demam atau suhu <36,5 derajat Celsius, muntah disertai kembung atau tidak ada BAB, kejang, sesak napas, terdapat nanah di mata, malas menyusu dan lebih banyak tertidur, kuning sampai berusia 2 minggu, tali pusat berbau, kemerahan, atau berdarah, dan BAB mencret.


Tentu setiap orangtua akan melakukan hal yang terbaik untuk merawat bayinya, maka dari itu belajar merawat bayi sabelum bayi dilahirkan itu diperlukan.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: IDAI

Tags

Terkini

Terpopuler