Tempe Sering Dianggap Makanan Super, Ini Penjelasan Ilmiah Praktisi Kesehatan

17 Oktober 2022, 19:47 WIB
Ilustrasi Tempe yang disebut-sebut makanan super. Berikut penjelasan ilmiahnya. /Foto: Bintang_Galaxy/Pixabay/

JURNAL SOREANG - Beberapa hari yang lalu, pembuat dan pedagang tempe mengeluhkan kenaikan bahan baku pembuatan yakni kedelai. Akibat naiknya harga bahan baku, harga tempe akhirnya naik.

Padahal tempe merupakan makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Apalagi kandungan yang ada dalam tempe sangat baik bagi kesehatan.

Seperti dijelaskan Praktisi kesehatan kerja dan industri nutrisi Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK. Menurutnya, kandungan prebiotik dan probiotik dalam tempe menjadikan olahan kedelai. Hal ini lah yang menyebabkan tempe dianggap sebagai makanan super.

Baca Juga: Sasuke Uchiha Pantas Jadi Hokage Kedelapan? Simak Deretan Fakta Berikut, Fans Naruto wajib tahu!

"Peran tempe ini baik banget, karena selain bisa menjadi prebiotik, juga ada fermented-nya bisa jadi probiotik sekaligus atau simbiotik dan ini jadi pangan fungsional yang lagi ngetren sekarang ya," ujar lulusan S3 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu seperti dilansirkan Antara, Senin 17 Oktober 2022.

Menurutnya, makanan yang difermentasi berguna untuk memfasilitasi koloni bakteri baik atau yang dikenal sebagai probiotik untuk memperbanyak diri. Bakteri baik tersebut kemudian akan mengumpulkan zat-zat aktif yang bisa dipakai untuk makanan otak.

Sementara prebiotik merupakan asupan makanan untuk menunjang pertumbuhan bakteri baik tersebut. Tempe memiliki keduanya sekaligus, sehingga menjadi makanan super bagi tubuh.

Baca Juga: Ini Himbauan Polrestabes Bandung Bagi Pengendaraan Saat Musim Hujan, Perhatikan demi Keselamatan

Lebih lanjut Ray menuturkan, tempe merukan makanan yang sudah dikenali oleh sistem pencernaan masyarakat Indonesia karena adanya habit genetic. Sebab, tempe sudah dikonsumsi oleh masyarakat sejak jaman nenek moyang dan diturunkan terus-menerus.

Penyerapan nutrisi tempe juga disebut tak memerlukan adaptasi sehingga dianggap tidak mendatangkan alergi.

"Sistem pencernaan si kecil enggak akan butuh waktu untuk melakukan adaptasi, langsung cerna makanya disebut sebagai functional food. Tempe itu hebatnya adalah dia menjadi makanan fungsional lokal yang bisa langsung diserap tanpa ada ada adaptasi," kata medical science director Danone Indonesia itu.

Baca Juga: 5 Karakter Naruto yang Tampil Makin Keren di Era Boruto, Siapa Saja? Cek Tokoh Favorit Kamu termasuk?

Tempe juga dianggap dapat mencegah stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita. Sebab nutrisi pada tempe dapat menghidupkan probiotik dan prebiotik yang bertugas membantu pertumbuhan anak.

Probiotik pada anak yang mengalami stunting tidak berkembang dengan baik, sehingga otak tidak menerima makanan untuk perkembangan koqnitifnya. Tempe pun berperan cukup besar dalam menghidupkan kembali bakteri baik pada sistem pencernaan.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler