JURNAL SOREANG - Bagi pasangan suami istri, kegiatan hubungan intim selain untuk bersenang-senang juga dimaksudkan dapatkan keturunan.
Namun tak hanya kualitas dan kuantitas hubungan intim, perkara kesuburan pada masing-masing pihak juga harus diperhatikan.
Meski anggapan sebagian orang, kesuburan atau kemandulan pasangan menjadi domain istri, nyatanya kemandulan juga bisa dialami oleh suami.
Apa itu kemandulan?
Dikutip dari laman Healthshots, Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengartikan infertilitas atau kemadulan adalah ketika pasangan, suami istri, tidak dapat hamil atau gagal mencapai kehamilan setelah 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi secara teratur.
Penyebab kemandulan suami
Adapun beberapa hal yang diperkirakan menjadi penyebab kemandulan pria, atau suami, bisa terkait medis, lingkungan, atau gaya hidup.
1. Medis
Masalah medis bisa berupa pembengkakan pembuluh darah (varikokel), infeksi, tumor, testis yang tidak turun, masalah hormonal, dll.
Baca Juga: 6 Tips yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan, Kepadatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis
2. Gaya hidup
Gaya hidup juga dapat berdampak besar pada kesuburan pria. Kebiasaan seperti merokok dan minum dapat mempengaruhi jumlah sperma dan kadar testosteron.
Kelebihan berat badan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada pria.
3. Lingkungan
Jika seorang suami, atau pria. bekerja di lingkungan di mana ia terkena radiasi atau panas yang berbahaya, itu juga dapat mempengaruhi kesuburannya.
Perangkat elektronik modern seperti ponsel, tablet, dan laptop memancarkan radiasi berbahaya.
Bahkan, menempatkan perangkat elektronik seperti laptop di area testis saat bekerja akan membuat testis terlalu panas dan dapat mengakibatkan masalah kesuburan pria.
Mitos tentang kesuburan pria
Ketika suami istri mencoba untuk hamil, masalah kesuburan pria sering diabaikan dan lebih mudah bagi orang untuk jatuh cinta pada mitos yang ternyata salah seperti:
1. Kemandulan adalah masalah istri
Baik pria maupun wanita dapat menghadapi masalah kesuburan. Faktanya, sepertiga dari kasus infertilitas disebabkan oleh faktor pria, sepertiga karena wanita dan sisanya adalah banyak berbagi.
2. Suplemen testosteron dapat tingkatkan jumlah sperma
Kenyataannya benar-benar berlawanan. Banyak orang percaya suplemen testosteron dapat meningkatkan jumlah sperma.
Nanmun mengambil mereka dapat mengurangi atau menghentikan kemampuan laki-laki untuk menghasilkan testosteron yang dapat membuat suami rentan terhadap infertilitas dan dapat secara drastis mengurangi jumlah sperma.
3. Usia bukan masalah
Banyak orang masih percaya bahwa pria, atau suai, dapat terus memiliki anak yang sehat sepanjang hidup mereka.
Dengan bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas sperma terpengaruh sehingga sulit bagi mereka untuk menghamili pasangannya.
4. Memakai celana boxer lebih aman
Pernahkah mendengar perdebatan tentang apakah pria harus mengenakan boxer atau celana pendek ketika mencoba menjadi orang tua?
Baca Juga: Fenomena Gancet Saat Hubungan Intim, Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya Menurut Dokter!
Nah, diyakini bahwa pakaian dalam yang ketat seperti celana pendek dapat membuatnya sulit untuk mempertahankan produksi sperma yang sehat dan oleh karena itu pria harus membuangnya demi petinju. Tapi itu mitos dan belum terbukti secara ilmiah.
5. Kesuburan tidak mempengaruhi kesehatan
Kemandulan pada suami terkait dengan masalah kesehatan tertentu yang mendasarinya.
Pria yang tidak subur berisiko lebih tinggi terhadap kondisi kesehatan seperti penyakit kardiovaskular dan jenis kanker tertentu.
Baca Juga: Link Live Streaming Persib vs Barito Putera di BRI Liga 1, Lengkap Dengan Susunan Pemain
Cara mendiagnois kemandulan pada pria
Untuk menentukan masalah yang mendasarinya, dokter pertama-tama akan melakukan pemeriksaan fisik umum menyeluruh dan mengambil riwayat medis pasien.
Kemudian akan ada Analisis Semen, yang sangat penting karena membantu mengukur jumlah sperma dan menyimpulkan setiap kelainan dalam bentuk atau motilitas sperma.
Beberapa tes tambahan juga dapat direkomendasikan seperti tes genetik, USG skrotum, tes hormon, USG transrektal, dan Indeks Fragmentasi DNA (DFI) untuk beberapa nama.
Adakah pengobatan kemandulan pria?
Perawatan untuk infertilitas pria tergantung pada apa yang menyebabkannya.
Misalnya, operasi dapat memilih ketika ada masalah fisik yang menghambat transportasi sperma.
Jika tidak ada sperma yang ada dalam ejakulasi, pengambilan sperma dapat dilakukan langsung dari testis.
Baca Juga: Memilih Pembalut Saat Menstruasi Ternyata Tak Bisa Sembarangan, Ini 5 Tips Cara Memilih Pembalut
Obat-obatan dapat membantu dalam mengobati masalah kesuburan pria yang disebabkan oleh infeksi, ketidakseimbangan hormon, dan masalah dalam kinerja seksual.
Perawatan Teknologi Reproduksi Berbantuan seperti Fertilisasi In vitro (IVF) dan Injeksi Sperma Intracytoplasmic (ICSI) sangat membantu untuk mengobati kemandulan pria.***