JURNAL SOREANG - Selaput dara salah satu bagian dalam Miss V dapat mengalami kerobekan akibat beberapa kondisi seperti hubungan intim.
Organ tersebut, yaitu selaput dara merupakan bagian dalam Miss V yang berupa jaringan tipis yang dapat robek akibat beberapa situasi tertentu, seperti hubungan intim.
Baca Juga: 4 Cara Mengetahui Wanita Pura-Pura Orgasme Saat Hubungan Intim, Suami Perlu Tahu Agar Tak Kecolongan
Namun hubungan intim pertama kali, bukan satu-satunya faktor yang memicu kerobekan pada selaput dara.
Klaim selaput dara utuh sebagai segel keperawanan, alias belum pernah hubungan intim, merupakan mitos belaka.
Beberapa kodisi dapat membuat robekan pada selaput dara yang terdapat di dlaam rongga Miss V.
Bahkan aktivitas sehari-hari yang sering dilakukan jarang disadari mampu merobek bagian Miss V tersebut.
Hal yang Menyebabkan Selaput Dara Robek
Aktivitas yang melibatkan kontak pada Miss V, seperti hubungan intim dan penetrasi, atau bahkan hal sederhana di luar itu.
Lalu aktivitas apa saja yang bisa membuat robekan pada selaput dara?
Dilansir dari webmd.com berikut 7 hal yang bisa membuat selaput dara pecah:
1. Hubungan intim, penetrasi
2. Olahraga senam
3. menunggang kuda
4. Mendaki peralatan bermain, seperti gym hutan
5. Berolahraga
6. Onani
7. Pemerikasaan panggung atau pap smear.
Baca Juga: Hukum Mencukur Rambut Organ Intim dalam Islam, Buya Yahya Jelaskan Keutamaannya
Lalu Bagaiaman Mengetahui Selaput Dara Sudah Robek atau Masih Utuh?
Beberapa indikasi bahwa selaput dara wanita telah pecah atau robek dapat dikenali dengan cara melakukan pengecekan secara mandiri.
Anda dapat menggunakan cermin untuk mengetahui apakah selaput dara Anda amsih utuh atau sudha robek.
Baca Juga: 6 Tips Mujarab Agar Payudara Tetap Kencang, Tidak Obat atau Operasi
Arahkan cermin ke bagian Miss V, selaput dara Anda akan tampak sebagai sepoton jaringan di bawah lubang Miss V.
Bila Anda melihat bercak ringan aytau kulit ektra di sekitar Miss V, dan merasa tidak nyaman mungkin selaput dara sudah robek tanpa Anda sadari.
Namun Anda tak perlu panik, kondisi tersebut adalah hal normal dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan organ intim dan tubuh secara keseluruhan.***