JURNAL SOREANG - Sangat penting untuk diketahui anda dan pasangan ada cara mengenali 7 penyakit kulit yang bisa tertular dari hubungan intim.
Seusai berhubungan seksual terkadang kita malas membersihkan tubuh termasuk area Miss V.
Padahal Miss V kita merupakan organ yang jauh lebih sensitif bahkan dibanding wajah kita.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kelinci, Naga, Ular Hari Ini, Hindari Membuat Keputusan yang Terburu-Buru
Kita sering tidak menyadari adanya resiko penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa menyerang Miss V.
Kita setelah berhubungan seks berikut gangguan kesehatan yang bisa muncul setelah kita melakukan hubungan seksual.
1. Alergi Kondom
Untuk yang pertama alergi kondom, bila Miss V terasa sangat gatal atau iritasi setelah berhubungan seks.
Dan menggunakan kondom berbahan lateks kita mungkin alergi terhadap lateks.
Seperti yang dijelaskan oleh ahli, alergi lateks akan membuat Miss V terasa panas segera setelah terpapar latex.
Untuk mengobatinya gunakan krim berbahan 1 persen hidrokortison segera setelah terasa adanya gatal.
Selain itu gunakan kondom berbahan selain lateks agar lebih aman dan mengurangi resiko alergi.
2. Alergi Sperma
Lalu yang kedua alergi sperma, sabun suami atau lubrikan meskipun alergi terhadap sperma sangat jarang terjadi.
Namun setidaknya 40.000 perempuan mengalami hal ini seperti dilaporkan oleh penelitian di University of Cincinnati.
Sementara itu alergi terhadap sabun yang biasa digunakan oleh suami juga bisa dialami oleh para perempuan.
Lubricant juga merupakan alasan perempuan mengalami alergi meskipun juga sangat jarang terjadi.
Lebih baik konsultasikan pada dokter agar kita bisa diberi solusi sesuai dengan kondisi tubuh kita.
3. Iritasi atau Luka
Lalu yang selanjutnya luka, ahli menjelaskan ada beberapa kasus dimana perempuan mengalami luka pada area kewanitaannya.
Luka ini biasanya terjadi karena seks yang terlalu kasar atau juga karena terlalu bergairah.
Lebih baik gunakan lubrikan untuk hubungan seks selanjutnya agar iritasi atau luka bisa diminimalisir agar Miss V tetap terjaga tanpa rasa sakit.
Baca Juga: Penghapusan Tunjangan Profesi Guru di RUU Sisdiknas Karena Pelibatan Publik Minim?
4. Trikomoniasis
Berikutnya yang keempat trikomoniasis, penyakit seksual menular seperti klamidia dan gonore sangat jarang menyebabkan iritasi kulit Miss V.
Namun penyakit seksual menular lain seperti trikomoniasis bisa menyebabkan iritasi pada kulit Miss V kita.
Setidaknya 3,7 juta perempuan mengalami kondisi ini seperti disebutkan oleh Centre FDC Control and Prevention.
Gejala yang sering muncul sama seperti reaksi alergi seperti biasanya namun rasa gatal jauh lebih mengganggu.
Biasanya dokter akan memberikan antibiotik yang harus diminum oleh kita dan juga suami.
5. Herpes
Lalu yang selanjutnya ada herpes, bagi perempuan yang pernah mengalami herpes ada kemungkinan besar mengalami herpes lagi dan jadi indikasi penyakit seks HIV AIDS.
Baca Juga: Kang Emil Dorong UIN Bandung Miliki Fakultas Kedokteran, Berikut Alasannya
Terutama ketika tubuh sedang tidak sehat, untuk mengobatinya disarankan untuk konsultasi ke dokter.
Dokter akan memberikan Ibuprofen dan menyarankan untuk mengompres bagian yang gatal dengan air dingin.
6. Kutil Miss V
Lalu yang selanjutnya ada kutil Miss V, kutil pada Miss V bisa muncul berminggu-minggu atau bahkan beberapa bulan setelah melakukan hubungan seksual.
Ditambah lagi bila kita sudah terpapar SPV virus yang memicu munculnya kutil sebagai masalah kewanitaan.
Maka kemungkinan munculnya kutil akan semakin besar dan membuat Miss V terasa seperti ada yang mengganjal.
7. Bau dan Iritasi
Lalu yang terakhir ada iritasi Miss V, bila Miss V terasa gatal serta ada bau yang tak sedap bisa jadi iritasi di area Miss V kita.
Kondisi ini sangat sering ditemukan pada para perempuan untuk mengobatinya lebih baik konsultasi pada dokter.
Lakukan konsultasi agar bisa diberi penanganan sedini mungkin tanpa ada gejala yang lebih parah lagi.***