Apa Itu Toxic Positivity? Berikut Pengetian dan Beberapa Hal Penting yang Perlu Anda Ketahui

9 Agustus 2022, 10:43 WIB
Apa Itu Toxic Positivity? Berikut Pengetian dan Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui /Pixabay

JURNAL SOREANG – Toxic positivity dapat dipandang sebagai kondisi di mana obsesi terhadap pemikiran poistif.

Dalam toxic positivity, ada keyakinan bahwa orang harus melakukan hal positif di semua pengalaman meskipun yang sangat tragis.

Selain itu, toxic positivity juga dapat membungkam emosi negative, merendahkan kesedihan, dan membuat orang tertekan merasa pura-pura bahagia.

Baca Juga: Posisi Duduk Menunjukan Kemampuan Bercinta Seseorang? Berikut Penjelasannya

Berangkat dari sana, toxic positivity dapat dipahami sebagai pemaksaan pemikiran positif sebagai satu-satunya solusi untuk masalah.

Seperti dilansir Jurnal Soreang dari laman website medicalnewstoday.com, juga menuntut seseorang untuk menghindari pemikiran negative.

Imbasnya, pola pemikiran seperti itu akan berdampak untuk membungkan emosi negative dan menghalangi orang untuk mencari dukungan sosial.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Miss V Sakit dan Perih Setelah Melakukan Hubungan Intim, Salah Satunya Karena Stress?

Ada beberapa contoh mengenai bentuk-bentuk dari potisif beracun, di antaranya:

1. Memberi tahu orang tua yang anaknya meninggal untuk tetap bahagia bahwa setidaknya mereka dapat memiliki anak.

2. Mengungkapkan bahwa setelah musibah atau bencana dengan berkata bahwa segala sesuatu terjadi karena ada alasannya.

3. Memaksa seseorang untuk tersebut berpikir positif meskipun sedang mengalami kehilangan yang menyakitkan.

Baca Juga: Tak Perlu Ramuan, Ini 5 Cara Alami Agar Suami Tahan Lama Saat Sesi Hubungan Intim Pasutri Menurut Ahli

4. Mendesak seseorang untuk melupakan kesedihan dan harus fokus pada hal-hal yang baik dalam hidupnya.

5. Menepis kekhawatiran seseorang dengan mengungkapkan kata-kata seperi ‘itu bisa lebih buruk.’

Lantas, apakah toxic positivity ini berbahaya atau berisiko?

Pandangan yang demikian sebenarnya dapat berdampak pada kemungkinan mengabaikan masalah serius.

Baca Juga: Piala EFL : Sports Mole Prediksi Bradford City Tunduk 1-2 Hadapi Hull City

Atau kurang bisa bahkan tidak mengatasi masalah kesehatan mental yang mendasari seseorang.

Lebih lanjut, sikap toxic positivity juga mungkin kurang dapat memberikan dukungan yang memadai.

Juga dapat membuat orang yang dicintai oleh kita justu merasa dihakimi atau distigmatisasi.

Baca Juga: 5 Pelumas Alami yang Bisa Dijadikan Alternatif saat Hubungan Intim oleh Pasutri, Salah Satunya Sering Ditemui

Di samping itu, sebenarnya berbagai emosi merupakan bagian penting dari kesejahteraan seseorang.

Meskipun emosi tersebut bentuknya negative seperti kecemasan dan kemarahan yang keduanya memiliki manfaat tersendiri.

Menghiraukan emosi-emosi negative juga dapat mengabaikan tindakan uang dapat mereka ilhami.

Baca Juga: 4 Syarat Ini Harus Dipenuhi, Jika Tenaga Honorer Ingin Diangkat Jadi PPPK 2023, Apa Saja?

Beberapan penelitian mengungkapkan bahwa emosi negative juga dapat membantu otak memproses perasaan dengan lebih baik.***

Editor: Ilham Maulana

Sumber: medicalnewstoday

Tags

Terkini

Terpopuler