JURNAL SOREANG - Mitos-mitos tentang rambut kemaluan pada perempuan, rambut atau bulu halus di sekitar kemaluan menjadi penanda dari pubertas seseorang.
Pasalnya salah satu alasan krusial rambut kemaluan hadir adalah sebagai pelindung Miss V dari bakteri.
Selain itu rambut kemaluan juga bisa memberikan kehangatan pada Miss V anda.
Baca Juga: 8 Fakta yang Tidak Anda Ketahui Tentang Mr P Pria, Benarkah Harus Selalu Dipakai Agar Sehat?
Jadi tidak salah jika rambut kemaluan disebut-sebut memiliki sejumlah manfaat yang baik.
Akan tetapi sejumlah mitos seringkali beredar di masyarakat perihal rambut kemaluan.
Padahal semua itu hanyalah mitos belaka, perihal ada yang tidak masuk akal sama sekali.
Baca Juga: Liga Inggris : Sports Mole Prediksi Everton Menyerah 1-2 Lawan Chelsea
Oleh karena itu simak beberapa mitos tentang rambut kemaluan yang beberapa bahkan aneh, diantaranya:
1. Miss V Lebih Bersih jika Menumbuhkan Rambut Kemaluan
Banyak orang berpikir bahwa Miss V akan menjadi kotor jika kamu menumbuhkan rambut kemaluan.
Padahal itu hanya mitos dan tidak benar, demikian dilansir dari Cosmopolitan perempuan berhak memilih mencukur rambut kemaluan atau tidak.
Baca Juga: 7 Aneka Bentuk dan Ukuran Mr P dari Terkecil Sampai Paling Besar, Mana yang Paling Disukai Wanita?
Tapi jika berpikir rambut kemaluan membuat Miss V jadi tidak higienis itu salah.
Karena mereka berperan sebagai penghalang alami yang bermanfaat bagi Miss V itu sendiri.
2. Rajin Memelihara Rambut Kemaluan Tidak Disukai Pria
Melansir India Times salah satu mitos terkait kemaluan yang banyak yang percaya adalah perempuan akan dibenci pasangannya pabila menumbuhkan rambut kemaluannya.
Baca Juga: 6 Tips Agar Suami Tetap Greng dalam Hubungan Intim Secara Alami, Apa Saja Ya?
Nyatanya survei membuktikan kalau pria sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Beberapa pria justru senang membiarkan kemaluan pasangannya tidak dicukur atau dihilangkan dari Miss V.
3. Rambut Kemaluan Sebabkan Nafsu Bercinta Hilang
Ketika anda sedang berhubungan intim dengan pasangan anda rambut kemaluan akan menghancurkannya.
Baca Juga: 6 Cara Mudah Atasi Mr P Loyo Menurut Dokter, Lakukan Ini Agar Perkasa Istri Senang
Sebab sensasi bercinta yang anda rasakan jadi berkurang apabila anda menemukan bulu kemaluan.
Hal itu juga hanya mitos setidaknya untuk sebagian orang karena memang ada beberapa wanita yang merasa lebih puas berhubungan intim tanpa punya rambut kemaluan di sekitar Miss V nya.
Pun demikian dengan pria rambut kemaluan jadi hal yang mengganggu.
Namun ini tergantung pada pribadi masing-masing dan tidak ada patokan walaupun sejatinya rambut kemaluan itu penting.
4. Semakin Lebat Rambut Kemaluan Makin Besar nafsu Bercinta Wanita
Apakah kamu pernah mendengar ucapannya sebelumnya.
Terkait ucapan yang datangnya dari seorang penulis Belanda, dia telah menerangkan bahwa wanita yang memiliki rambut kemaluan panjang maka wanita tersebut akan semakin mudah tergugah birahinya.
Mitos ini tentu tidak benar, anehnya banyak orang percaya dengan mitos yang beredar ini.
5. Rambut Kemaluan tidak akan Pernah Berhenti Tumbuh
Kebayang nggak sih kalau bulu kemaluan anda bakal tumbuh terus seperti rambut anda.
Wah kasihan sulit merawatnya nah banyak orang percaya kalau rambut kemaluan tidak pernah berhenti tumbuh sepanjang apapun juga.
Lagi-lagi hanyalah mitos belaka, rambut kemaluan akan berhenti tumbuh ketika sudah mencapai panjang maksimal.
Memang sih setiap orang memiliki batas tumbuh masing-masing namun biasanya rambut kemaluan akan berhenti tumbuh ketika sudah mencapai panjang sekitar 1,27-5,08 cm.
6. Warna Rambut Kemaluan Tetap Sama dengan Warna Rambut Kepala
Mitos ini juga populer di masyarakat, banyak yang mengatakan kalau rambut kemaluan seseorang memiliki warna yang sama dengan warna rambut kepalanya.
Kendati begitu Institute for Women Health menepis rumor miring tersebut.
Menurutnya itu sama sekali tidak benar, akan lebih akurat kalau kamu melihat warna alis seorang wanita.
Nah barulah kamu bisa memastikan warna rambut kemaluannya, jika kamu sendiri pernah mendengar mitos ini enggak sih?
Itulah mitos-mitos mengenai rambut kemaluan yang kerap percaya padahal tidak demikian.***