JURNAL SOREANG - Kali ini kita akan membahas tentang ciri orang yang terkena virus HIV.
Tahukah kamu bahwa penyakit HIV merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya.
Tanda-tanda HIV AIDS biasanya tidak langsung muncul saat seseorang baru terinfeksi HIV.
Baca Juga: Penting! Diam-Diam Ternyata Suami Inginkan 2 Hal Ini Saat Bercinta dengan Istri
Gejala yang mirip flu baru muncul dua minggu setelah infeksi HIV terjadi, karena infeksi HIV akut seringkali hanya menimbulkan keluhan ringan.
Kondisi ini seringkali baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap lanjut, penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan intim tanpa kondom.
Baik itu melalui Miss V, anal maupun oral, selain itu seseorang yang suka berganti-ganti pasangan bercinta juga lebih beresiko untuk terkena HIV.
Cara kerja dari virus HIV ini dengan menghancurkan sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Semakin banyak sel darah putih merusak, semakin lemah kekebalan tubuh, pada tingkat infeksi HIV yang sangat parah kekebalan tubuh yang sangat lemah membuat tubuh menjadi sangat rentan terhadap infeksi dan kanker.
Kondisi mematikan Inilah yang disebut dengan Aids atau Expert Immunodeficiency Syndrome.
Baca Juga: Perut Buncit Pengen Langsing? Ikuti 7 Tips Agar Tubuh Ideal dengan Cepat dan Efektif
Meski demikian infeksi HIV membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang menjadi AIDS.
Banyak orang tidak tahu jika mereka telah terinfeksi virus HIV, hal ini terjadi karena gejala dan tanda-tanda HIV AIDS di tahap awal seringkali tidak menimbulkan gejala berat.
Nah berikut adalah tanda mengenali diri anda apakah sudah terjangkit infeksi HIV atau tidak yang dibagi dalam tiga fase
1. Fase Pertama
Infeksi HIV Aids fase pertama umumnya muncul setelah 2-4 minggu, infeksi HIV terjadi pada fase awal ini penderita HIV akan mengalami gejala mirip flu seperti sakit kepala, sariawan, kelelahan, radang tenggorokan, hilang nafsu makan.
Nyeri otot, ruam, bengkak kelenjar getah bening dan berkeringat gejala adalah tanda-tanda HIV AIDS.
Tanda di atas muncul karena kekebalan tubuh sedang melawan virus, gejala ini bisa bertahan selama 1-2 minggu atau bahkan lebih.
Meski demikian harus diingat bahwa gejala tersebut tidak terlalu disebabkan oleh HV.
Setelah gejala dan tanda-tanda HIV AIDS di atas hilang penderita bisa tidak merasakan apapun sampai bertahun-tahun.
2. Fase Kedua
Merupakan fase laten HIV, pada fase ini penderita HIV AIDS tidak menunjukkan tanda dan gejala yang khas bahkan akan merasa sehat seperti tidak terinfeksi virus.
Namun sebenarnya virus HIV secara diam-diam berkembang biak dan menyerang sel darah putih berperan dalam melawan infeksi.
Tanda-tanda HIV AIDS pada fase ini memang tidak terlihat, tetapi penderita tetap bisa menularkannya pada orang lain.
Di akhir fase kedua sel darah putih berkurang secara signifikan sehingga gejala yang lebih parah pun mulai muncul.
Baca Juga: 14 TIPS untuk Tubuh Langsing dengan Diet Mengecilkan Perut Buncit Dalam Waktu Singkat
3. Fase Ketiga
Merupakan fase bergerak dari infeksi HIV, pada fase ini tubuh hampir kehilangan kemampuannya untuk melawan penyakit.
Hal ini karena jumlah sel darah putih berada jauh dibawah normal, tanda-tanda HIV AIDS pada tahap ini antara lain.
Berat badan menurun drastis, sering demam, mudah lelah, diare kronis dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Karena pada fase Ed sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah maka penderita HIV AIDS akan sangat rentan terkena infeksi dan jenis kanker tertentu.
Penyakit yang biasanya terjadi pada penderita AIDS antara lain infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan, pneumonia, toxoplasmosis, meningitis, tuberkulosis dan kanker.
Seperti limfoma dan sarkoma kaposi kalian juga harus mengetahui bahwa sampai saat ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan infeksi HIV.
Tetapi anda bisa mengontrolnya dengan menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran dari dokter.***