Anda Pengguna Behel atau Kawat Gigi, Hindari Kesalahan-Kesalahan Berikut

Sam
12 Januari 2021, 18:14 WIB
Ilustrasi Pemeriksaan gigi yang dilakukan pengguna behel atau kawat gigi. /Antara/

JURNAL SOREANG - Salah satu upaya untuk membantu struktur susunan gigi menjadi lebih baik dan teratur, yakni dengan menggunakan behel atau kawat gigi, namun jika merawat gigi tidak secara benar, maka akan merusak gigi itu sendiri.

Dokter spesialis ortodonsia, drg. Benny Mulyono Soegiharto, M.Sc, MorthRCS, Ph.D, Sp.Ort menyikapi beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pengguna behel atau kawat gigi, terutama bagi mereka yang malas menggosok gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang.

Menjalani perawatan ortodontik artinya harus melakukan perawatan ekstra untuk gigi daripada biasanya. Sebab, gigi tertutup oleh biji behel dan juga kawat gigi, kata drg. Benny dalam bincang-bincang bertajuk "Kenali Perawatan Ortodontik Gigi", pada Selasa 12 Januari 2021, seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Kemenristek Gaet Kemenkes Meneliti dan Melacak Potensi Mutasi Baru Virus Corona

"Selain itu, kesalahan kedua yakni tidak mengikuti instruksi dokter gigi misalnya disuruh pakai karet, malah enggak dipakai jadi memperlama perawatan," katanya.

Maksud pemakaian karet pada pengguna behel berfungsi untuk mengkoordinasikan gerakan agar dapat menggigit dengan baik dan sempurna dan tercapai fungsi lainnya.

Sedangkan kesalahan ketiga yang sering dilakukan oleh pengguna behel adalah makan sembarangan. Menurut drg. Benny, sebaiknya pasien tidak mengkonsumsi makanan yang keras atau yang membuat gigi harus bekerja ekstra untuk menggigit.

Baca Juga: Cara Memilih dan Membedakan Jenis Bahan Kaos Biar Nyaman Dipakai

Hal ini dapat mengakibatkan lepasnya biji kawat pada gigi. Jika sampai terlepas, saat dipasang ulang kekuatan menempelnya pada gigi tidak sekuat yang pertama.

"Biji-biji kawat ini ditempel menggunakan lem khusus untuk gigi sehingga saat selesai, biji-biji ini harus dicopot dengan aman tanpa harus merusak email gigi makanya lem ini punya titik lemah supaya tidak merusak gigi," tegas drg. Benny.

"Semakin sering copot ya enggak akan selesai-selesai, makanya bisa sampai 10 tahun. Kalo udah dipasang, copot terus dipasang lagi enggak akan kuat seperti awal," lanjutnya.

Baca Juga: Ditemukan Varian Covid-19 Jepang, LIPI: Belum Terbukti Lebih Mematikan

Kemudian, kesalahan terakhir adalah pengguna behel atau kawat gigi, malas untuk melakukan pemeriksaan atau kontrol rutin.

"Datangnya tiga bulan sekali. Gerakan gigi itu harus dikendalikan," ujar drg. Benny.***

Editor: Sam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler