Jadi Petani Tak Identik Kotor dan Lumpur, Kembangkan Petani Muda Berbasis Digital

- 19 November 2020, 16:53 WIB
Tanaman hias janda bolong.
Tanaman hias janda bolong. /instagram.com/@ urbanlittlegarden

JURNAL SOREANG- Anggota DPR RI asal Sulawesi Selatan II, Andi Akmal Pasluddin, meminta kepada pemerintah khususnya kementerian pertanian agar memberikan porsi lebih untuk mengelola petani muda yang sesuai dengan tuntutan zaman saat ini.

Mulai dari sistem produksi hingga pemasarannya mengadopsi sistem digital pada instrumen pelaksanaannya.

"Masa pandemi ini secara tidak sadar telah memacu kreatifitas seluruh masyarakat berbagai profesi untuk menyesuaikan diri agar selamat dalam menjalankan dunia usahanya," kata Andi Akmal dalam pernyataannya, Kamis,19 November 2020.

Baca Juga: Belanda Tersingkir, Semifinal UEFA Nations League 2020-2021 Dihuni Tim-tim Baru

Di bidang pertanian, kata Andi, bisa dengan menciptakan tren yang mengakibatkan produk yang biasa saja sebelum-sebelumnya, menjadi buruan setiap pecinta produk tanaman hingga turut merubah perilaku.

"Sebagai contoh tanaman hias yang asalnya tumbuh di hutan kini diburu. Begitu juga tanaman yang daunya bolong-bolong dulu biasa saja, sekarang menjadi tanaman idola," tuturnya.

Namun, tren sebuah produk terutama hortikultura jenis hias tidaklah bertahan lama. sehingga ketika pesona sebuah produk tanaman hias sudah mulai sirna, mesti diciptakan kembali tren baru.

Baca Juga: Tips Merawat Aglonema (Sri Rejeki) agar Tetap Mantul

"Ini bagai anak muda sangat menarik karena ada tantangan dan hal baru. Hanya saja perlu pendampingan program yang menarik, dan tentunya bila program ini dari pemerintah akan semakin menarik dan jelas," katanya.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x