Menteri Koperasi dan UKM: Penurunan Omset UMKM di Tanah Abang Akibat Persaingan Produk Asing Murah Online

- 20 September 2023, 09:56 WIB
Menteri Koperasi dan UKM: Penurunan Omset UMKM di Tanah Abang Akibat Persaingan Produk Asing Murah Online
Menteri Koperasi dan UKM: Penurunan Omset UMKM di Tanah Abang Akibat Persaingan Produk Asing Murah Online /Antara

JURNAL SOREANG - Pasar Tanah Abang, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berjualan di pusat grosir busana terbesar di Asia Tenggara, Tanah Abang.

Menurutnya, UMKM di Tanah Abang mengalami penurunan omset yang signifikan akibat persaingan sengit dengan produk asal luar negeri yang dijual dengan harga murah melalui platform online.

Menurut Menteri Teten, UMKM di Tanah Abang telah mencoba bertransformasi dengan berjualan secara online, namun mereka masih kesulitan bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif.

Baca Juga: Pasar Tanah Abang: Dampak TikTok Shop dan Upaya Pemerintah untuk Mengatasi Tantangannya

“Tadi kami berdiskusi apakah mereka karena tidak bertransformasi dari jualan di pasar ke online. Ternyata mereka juga sudah melakukan transformasi. Mereka sudah jualan di online tapi mereka tidak bisa bersaing,” kata MenKop UKM Teten dikutip Jurnal Soreang dari situs berita Antara, seusai sidak di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Selasa.

Penurunan omset yang signifikan ini terjadi kecuali pada saat-saat tertentu seperti Lebaran dan tahun baru, di mana omset pedagang mengalami peningkatan.

Namun, selain itu, omset pedagang rata-rata turun lebih dari 50 persen, dan situasi ini dikhawatirkan akan berlangsung sepanjang tahun.

Menurut Menteri Teten, salah satu penyebab utama dari penurunan omset ini adalah produk-produk impor yang dijual dengan harga sangat murah, yang membuat produk lokal sulit bersaing.

Baca Juga: KPK Umumkan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Tersangka Korupsi LNG, Langsung Ditahan

Menteri Teten juga mengungkapkan niatnya untuk mengatur ulang arus masuk barang-barang konsumsi dari luar negeri ke Indonesia.

“Ini ilegal atau memang kita terlalu rendah menerapkan tarif bea masuk atau kita terlalu longgar, terlalu mudah untuk misalnya tidak ada pembatasan produk-produk apa saja yang boleh masuk. Padahal pesan Pak Jokowi kepada semua menteri kepada saya juga kalau bisa kita tidak perlu impor barang-barang yang kita memang bisa produksi,” jelasnya.

Menteri Teten juga mengajak platform penjualan online untuk bekerja sama dalam mendukung pelaku UMKM dan membantu menertibkan dugaan penyelundupan barang impor ilegal.

"Yang nanti harus kami atur agar baik toko offline maupun online harus jualan produk yang legal. Mereka harus melengkapi dokumen barang-barang baik seller-nya. Nah, platform-platformnya yang harus mengatur itu," tegasnya.

Baca Juga: Apakah Minum Kopi Setiap Hari Baik untuk Kesehatan? Berikut Penjelasannya dari Ahlinya

Salah satu pedagang di Tanah Abang, Anton, mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi ini. Ia meminta pemerintah mencari solusi atas penurunan penjualan di Tanah Abang dan kesulitan UMKM dalam bersaing dengan harga produk online yang sangat murah.

"Kita jual Rp100 ribu di online bisa Rp39 ribu. Kalau kita buat sendiri juga tidak masuk harganya kenapa di online bisa Rp39 ribu, itu tidak masuk di akal," ucapnya.

Dalam menghadapi tantangan ini, langkah-langkah konkret seperti penyesuaian tarif bea masuk, regulasi yang lebih ketat terhadap impor barang-barang konsumsi, dan kerja sama aktif dengan platform online tampaknya akan menjadi kunci untuk mendukung UMKM dan menjaga daya saing mereka di pasar yang semakin kompleks ini.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah