JURNAL SOREANG- Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan protokol kesehatan telah mengubah pilihan tempat berbelanja sebagian masyarakat.
Warga yang semula lebih menikmati berbelanja di supermarket, pasar-pasar tradisional, atau mall-mall kini beralih meramaikan toko-toko online dan toko sekitar rumah.
Perubahan ini merupakan peluang bagi toko-toko kecil sepertinya toko “X” di Kota Bekasi untuk memperoleh keuntungan.
Baca Juga: Bangkitkan UMKM Lewat Literasi Digital dalam Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
"Namun peluang tersebut ternyata gagal dilakukan oleh pedagang atau pemilik Toko “X” karena tersendatnya pengadaan barang dagangan atau rantai pasok barang," kata
Ketua Tim PKM Adminstrasi Bisnis FISIP Unpas, Maun Jamaludin, Senin 15 Agustus 2022.
Maun menjelaskan, rantai pasok (supply chain) mampu menyatukan berbagai fungsi manajemen dalam suatu hubungan diantara organisasi untuk membentuk sistem yang terintegrasi dan saling mendukung.
"Sasaran dari manajemen rantai pasok adalah untuk menghubungkan seluruh komponen dari suatu rantai pasokan, sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi secara efisien," katanya didampingi
Yayan Mulyana dan 2 orang mahasiswa yaitu Tira Hasna Fadjina Amalia dan Raden Muhammad Fahry.
Baca Juga: Peduli UMKM, Kemendikbudristek Tandatangani Perjanjian Sewa dengan 25 Pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Toko “X” merupakan usaha mikro milik warga yang dijalankannya juga terkena dampak dari pandemi Covid-19 ini. Toko berlokasi di Desa Sumbersari Kecamatan Pebayuran, Bekasi.