JURNAL SOREANG - Kasus robot trading saat ini nyatanya menimbulkan banyak dampak yang ditimbulkan.
Bukan hanya kerugian materi bagi para korban robot trading itu sendiri, mereka juga terlilit masalah lain.
Robot trading ini sejatinya menyasar pada orang menengah ke atas, itu sebabnya kerugian yang ditimbulkan lebih besar dari binary option.
Baca Juga: Puasa Aman Tanpa Asam Lambung Kambuh, Begini Tips dari Dokter Saddam Ismail
Korban robot trading lebih berada dari binary option, jika binary option masuk bisa dengan harga USD $1 atau Rp14 ribu sementara di robot trading minimal harus USD $500 setara Rp7,2 juta.
Oleh karena itu segmentasi di binary marketnya lebih rendah dan rentan mengalami kehancuran yang amat parah.
Sementara untuk robot trading masih bisa bertahan karena rata-rata orang yang berada dan memiliki cadangan tabungan.
Namun tak semua korban robot trading memiliki harta yang berlimpah, kadang mereka juga menggadaikan aset mereka demi investasi ini.