Namun ketika kita mengalami kerugian, mereka malah menyalahkan.
Ciri lainnya, menurut Rhenald, penampilannya. Mereka melakukan flexing dengan tampilan yang menawan beserta barang-barang mewahnya, yang tentu saja jadi perbincangan
masyarakat.
Baca Juga: Depresi Pacsa persalinan: Bukan Baby Blues! Kenali 13 Gejalanya
Dengan begitu orang akan fokus pada orangnya bukan produk yang ditawarkan.
Ciri lainnya yaitu narsistik. Para pelaku flexing biasanya kagung dengan dirinya sendiri dan sedang senang disebut-sebut sebagai orang yang paling kaya dan lain sebagainya.
"Jadi ini adalah flexing yang perlu kita ketahui. Jangan mudah tergiur, jangan terlalu percaya. Memang flexing alat marketing, tetapi kita sebagai pembeli harus
waspada," tegasnya.***