Fenomena Pamer Harta yang Perlu Diwaspadai Menurut Rhenald Kasali, Jangan Sampai Menyesal

- 12 Maret 2022, 18:32 WIB
Indra Kenz, Crazy rich yang dikenal sering pamer harta.
Indra Kenz, Crazy rich yang dikenal sering pamer harta. /Instagram/@indrakenz/

JURNAL SOREANG - Sebelum dijadikan tersangka, Crazy Rich asal Medan, Indra kenz, dan Crazy Rich asal Bandung Doni salmanan terkenal di media sosial karena kerap memamerkan harta kekayaanya atau flexing.

Sayangnya, harta yang dipamerkan tersebut diduga dari hasil penipuan investasi Binary option.

Flexing atau pamer harta ini adalah alat marketing, yang tentunya berharap orang akan tertarik untuk mendapatkan hal yang sama dengan cara yang mereka lakukan.

Baca Juga: Ini Sultan Beneran! Punya 7 Ribu Unit Mobil Mewah Gak Pamer Seperti Affiliator Binay Option

Pamer harta yang kini bukan hal yang aneh lagi bagi masyarakat memang tidak semuanya salah. Sayangnya, cara flexing ini ada yang menggunakannya untuk penipuan seperti
halnya yang dilakukan Indra Kenz.

Pakar Bisnis, Rhenald Kasali menuturkan, sebenarnya tidak semua flexing adalah penipuan. Namun tindakan itu ada kecenderungan ke arah penipuan.

"Kalau marketing itu adalah win-win, karena basisnya adalah customer satisfaction. Customer merasakan pengalaman proses yang menyenangkan dan kemudian bisa bercerita
lagi pada orang lain hingga mendatangkan customer lagi.

Baca Juga: Keren! Penyanyi Muda Lyodra Ginting Berhasil Jadi Salah Satu dari 30 Under 30 Forbes Indonesia

Tapi dalam kasus penipuan adalah Win lose. Anda hanya dibuat senang di depan, setelah itu anda akan menderita," katanya dalam kanal Youtube pribadinya beberapa waktu
lalu.

Agar tidak ada orang yang tertipu kedepannya, Rhenald menjelaskan ada ciri-ciri dalam flexing atau pamer harta yang dilakukan orang-orang yang tidak bisa dipercaya,
terutama dalam hal investasi.

Dituturkannya, ciri yang pertama orang pamer harta untuk menipu yakni omongannya selalu soal harta, uang, dan mudah. Padahal kita harus hati-hati karena sebenarnya segala hal tidak ada yang mudah, tidak ada yang murah, tidak ada proses yang begitu cepat.

Baca Juga: Dr. Sung Sebut Bahaya Makan Mie Instan Setiap Hari, Awas Bisa Beresiko Obesitas

"Kalau orang bicaranya hanya uang, uang, uang dan uang, di kepala dia hanya uang," ujarnya.

Ciri selanjutnya, mereka pamer harta menggunakan cara-cara yang bisa membuat anda percaya. Bahkan terkadang agar masyarakat percaya dalam melakukan aksi flexingnya
menggunakan agama.

Ciri lainnya, mereka tidak mempunyai empati. Dimana saat pandemi yang banyak orang susah namun pelaku flexing ini malah pamer harta seraya gampang mendapatkannya.

"Dengan hal semacam ini saja, kita bisa melihat dan mengetahui siapa yang mempunyai empati dan tidak," ujarnya.

Baca Juga: Atta Halilintar Pertanyakan Soal Trading Affiliator Binary Option Doni Salmanan: Judi Bukan sih?

Renald juga menjelaskan ciri lainnya orang yang melakukan flexing untuk menipu yakni mereka bermuka dua.

Dimana dalam flexingnya, mereka misalnya mengatakan produk ini bagus, gampang ikuti, tidak perlu dipelajari dan membuat anda cepat kaya.

Namun ketika kita mengalami kerugian, mereka malah menyalahkan.

Ciri lainnya, menurut Rhenald, penampilannya. Mereka melakukan flexing dengan tampilan yang menawan beserta barang-barang mewahnya, yang tentu saja jadi perbincangan
masyarakat.

Baca Juga: Depresi Pacsa persalinan: Bukan Baby Blues! Kenali 13 Gejalanya

Dengan begitu orang akan fokus pada orangnya bukan produk yang ditawarkan.

Ciri lainnya yaitu narsistik. Para pelaku flexing biasanya kagung dengan dirinya sendiri dan sedang senang disebut-sebut sebagai orang yang paling kaya dan lain sebagainya.

"Jadi ini adalah flexing yang perlu kita ketahui. Jangan mudah tergiur, jangan terlalu percaya. Memang flexing alat marketing, tetapi kita sebagai pembeli harus
waspada," tegasnya.***

Editor: Sam

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah