Waduh! Realisasi BPNT Tunai Perlu Pengawasan, Risdal: KPM Harus Diberi Kebebasan Berbelanja

- 24 Februari 2022, 23:06 WIB
Dadang Risdal Aziz, Ketua Jamparing Institut, Waduh! Kader Posyandu Tunggu Janji Pemkab Bandung, Risdal: Program harus Terkoneksi dengan Kemampuan Anggaran
Dadang Risdal Aziz, Ketua Jamparing Institut, Waduh! Kader Posyandu Tunggu Janji Pemkab Bandung, Risdal: Program harus Terkoneksi dengan Kemampuan Anggaran /Jurnal Soreang

"Saya rasa percuma, kalau proses penyaluran BPNT secara tunai. Tapi, para KPM tetap diarahkan untuk belanja ke agen atau e warung yang sama," katanya.

Saat awal muncul surat Kemensos, dirinya sangat mendukung dan mengapresiasi, karena berharap bantuan tersebut akan menyentuh kepada masyarakat (KPM).

Namun, kata Risdal, saat melihat dan mendengar pola penyaluran tunai, tapi KPM masih diarahkan agar belanja ke supplier atau e warung yang sama.

Baca Juga: Affiliator Binary Option Binomo, Indra Kenz Sudah Ditetapkan Tersangka, Bagaimana dengan Doni Salmanan?

"Saya berharap, Kemensos melakukan pengawasan saat penyaluran BPNT tunai direalisasikan. Agar, perubahan pola penyaluran terasa manfaatnya oleh masyarakat," jelasnya.

Selain itu, kata Risdal, pihak PT Pos sebagai penyalur BPNT tunai yang ditunjuk pemerintah harus bisa melaksanakan secara optimal.

"Kalau realisasinya tidak sesuai, dengan apa yang seharusnya, saya harap pemerintah melalui Kemensos mengevalusi kinerja PT Pos," tuturnya.

Agar masyarakat merasakan perubahan dalam pola penyaluran BPNT tunai, kata Risdal, PT Pos harus merealisasikan program tersebut sesuai dengan petunjuk teknis.

Baca Juga: Mendapat Julukan Henjin, Baby peach, dan Monday-Tuesday fairies, Inilah 27 Fakta Menarik Seo Hyun Jin

"Kan, juknisnya PT Pos menyalurkan langsung ke rumah KPM. Tapi kenapa bisa disalurkan di kantor desa, dan yang ironisnya masih ada intervensi kepada KPM," akunya.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah