Potensi Besar, Pemerintah Diminta Arahkan Pembangunan Pertanian di Perkotaan Bukan Sekadar Hobi

- 18 Desember 2021, 08:12 WIB
Pelatihan budidaya tanaman dengan metode hidroponik oleh Tim Penggerak PKK Kota Surabaya bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Pemerintah diminta arahkan pertanian perkotaan jangan sebatas hobi..
Pelatihan budidaya tanaman dengan metode hidroponik oleh Tim Penggerak PKK Kota Surabaya bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Pemerintah diminta arahkan pertanian perkotaan jangan sebatas hobi.. /Pemkot Surabaya

JURNAL SOREANG- Ketua Brigade Pembela Keadilan, Andi Akmal Pasluddin menyoroti tantangan masyarakat Indonesia yang dihadapkan pada persoalan meningkatnya jumlah penduduk disertai dengan meningkatnya alih fungsi lahan pertanian.

Alih fungsi menjadi menjadi pemukiman, pengembangan pariwisata, dan industri, namun alih fungsi ini   memiliki potensi untuk dikembangkan yakni pertanian di daerah perkotaan.

"Saat ini sudah terjadi selama bertahun-tahun berkurangnya luas lahan pertanian di kota di wilayah-wilayah Indonesia. Kondisi ini telah mengakibatkan kegiatan pertanian juga berkurang yang berdampak pada ketersediaan bahan pangan masyarakat", tutur Akmal, Jumat 17 Desember 2021.

Baca Juga: Kasus Budidaya Tanaman Ganja Hidroponik di Jakarta Barat Dibongkar, Polisi Amankan 40 Kg Ganja

Akmal yang juga wakil rakyat asal Sulawesi Selatan II ini menambahkannya,   kegiatan pemerintah sudah mulai mengarah dan menyasar masyarakat kota untuk meningkatkan kontribusi penyediaan pangan berupa program-program yang langsung dapat di aplikasikan.

"Dahulu ada Rumah Pangan Lestari yang kemudian dikembangkan menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Seiring berjalannya waktu dan bergantinya kepemimpinan kementerian, program urban farming ini berubah nama menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L)," katanya.

Dia menekankan, kebanyakan masyarakat perkotaan dalam mengembangkan komoditas pertanian masih sekedar Hobi. Hanya sedikit yang mengembangkan pertanian pangan di perkotaan secara profesional karena peralatan dan perlengkapan yang relatif mahal sehingga membutuhkan modal yang cukup besar di awal sebagai startup usaha.

Baca Juga: Inilah Tips agar Usaha Hidroponik Bisa Sukses

Akmal menambahkan, masyarakat perkotaan yang cukup konsern terhadap pertanian lebih dominan kaum wanita. Sehingga pemerintah menangkap penyaluran program-programnya kepada kelompok-kelompok petani wanita yang kerap disebut KWT atau Kelompok Wanita Tani.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah