Top, dari dalam Gang Perkampungan, Pituin Coffee Menembus Mancanegara

- 13 Oktober 2021, 22:21 WIB
Pemilik Kedai Kopi Pituin, Dian Farid Hapidi.
Pemilik Kedai Kopi Pituin, Dian Farid Hapidi. /

Dian memaparkan, Kedai Kopi Pituin mulai dirintis pada tahun 2017, setelah dia diajak guru ngajinya ke kawasan Cimaung, salah satu penghasil kopi terbaik di Jawa Barat. Dari sanalah Dian mulai tergugah untuk merajut kembali silaturahmi dengan para petani di kawasan kaki Gunung Malabar, tepatnya di Desa Mekarjaya, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Disebut kembali merajut silaturahmi, karena dulu, tahun 2006, Dian bersama petani di sana pernah melaksanakan program sosial penghijauan lahan kritis dengan menggunakan Kopi Arabika dan Bambu.

Baca Juga: Harga Segelas Kopi di Brunei Darussalam Lebih Mahal dari Satu Liter BBM, Youtuber ini Jelaskan Penyebabnya

Di awal, Dian fokus pada pendampingan petani agar menanam kopi dengan kaidah lingkungan yang baik. Tidak terlalu banyak menggunakan pupuk kimia, fokus pada pupuk organik dari kandang kambing yang dimiliki petani, dan menerapkan sistem tumpang sari tanaman.

Karena kopi berbuah setelah 2-3 tahun ditanam, dan setelah itu akan panen setiap tahun, maka, kata Dian, selain tanaman kopi, petani juga menanam tanaman sela lainnya, seperti palawija, ubi, kacang tanah, jagung, dan lain lain, sebagai penghasilan jangka pendek, sambil menunggu masa panen kopi.

Pasca panen mulailah Pituin Coffee berproses hingga menghasilkan greenbean kopi. Lalu, Dian menjual greenbean itu ke keda-kedai kopi dan tempat sangrai kopi (roastery) di berbagai kota se-Indonesia sampai mancanegara.

Baca Juga: Fakta Brunei Darussalam yang Jarang Diketahui, Harga Satu Liter BBM Lebih Murah dari Segelas Kopi

“Alhamdulillah atas pertolongan dan ridho dari Alloh, Greenbean Kopi Pituin sudah tembus ke Korea Selatan dan Malaysia, dan diterima dengan baik oleh penikmat kopi di sana, dan menjadi best seller kopi di beberapa kedai di Malaysia,” terangnya.

Setelah usaha dagang greenbean berjalan baik, lanjutnya, mulailah membuka coffee shop yang alhamdulillah berjalan baik pula, berkah sampai saat ini.

Dian menegaskan, kualitas Pituin Coffee sangat terjaga. Pasalnya, dia memahami proses kopi dari hulu ke hilir, mulai dari menjaga kelestarian kawasan pertanian kopi dengan menjaga kaidah lingkungan hidup, memilih biji kopi petik merah saja, proses pasca panen yang baik, sampai proses roasting atau sangrai kopi yang baik, demi menghasilkan kopi yang baik, sehat dan halal.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah