JURNAL SOREANG- Pandemi Covid-19 membuat dampak ekonomi hebat sehingga menambah jumlah warga miskin khususnya di perkotaan.
Kaum ibu sebagai garda terdepan dalam pemenuhan kebutuhan makanan tentu menjadi pihak yang paling terdampak akibat suaminya terkena PHK, dirumahkan atau usahanya tersendat.
Untuk itu, FISIP Unpas mengadakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) untuk pemberdayaan ibu rumah tangga melalui wirausaha hidroponik di Kelurahan Babakan Sari, Kiara Condong, Kota Bandung.
Baca Juga: Inilah Tips agar Usaha Hidroponik Bisa Sukses
Tim yang diketuai Dr.Yuyun Yuningsih,M.Si dengan anggota Drs. Sumardani.M,Si dan
Ikhsan Maulana, S.Sos ini menggelar pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan menumbuhkan minat berwirausaha kepada kelompok Ibu rumah tangga yang terdampak pandemi Covid-19.
"Pandemi ini telah melemahkan sendi perekonomi masyarakat terutama masyarakat miskin di perkotaan. Berdasarkan fenomena dan fakta tersebut, maka dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat yang sasarannya adalah ibu rumah tangga melalui kegiatan kewirausahaan," kata Yuyun Yuningsih, saat dihubungi, Kamis, 5 Agustus 2021.
Hidroponik dipilih karena bisa meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan bercocok tanamam hidroponik praktis dengan tak butuh lahan luas.
" Dengan pelatihan tersebut diharapkan mengubah sudut pandang masyarakat tentang pertanian. Bertanam tidak harus dengan memiliki halaman luas, tapi pekarangan rumah ataupun tembok rumah dapat menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat dan juga bisa menambah penghasilan," ujarnya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan pemberdayaan ini adalah metode social group work dengan transfer teknologi ini yaitu pemberian materi dan demonstrasi.
"Materi yang disampaikan berupa proses pembuatan media tanam dan jenis bibit tanaman sayuran. Para peserta menyimak paparan dari pemateri yang dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan media tanam dan jenis bibit yang dibisa dipakai," ujarnya.
Tim Unpas mendatangkan Nara sumber dari Kios Agro Indonesia yang melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengena teknik pembibitan serta membuat media tanam.
"Di Indonesia, dalam usaha mewujudkakan kesejahteraan keluarga bukan monopoli tanggung jawab kepala keluaga, tetapi juga ibu rumah tangga harus berperan serta ikut mengambil peranan dalam menambah penghasilan keluarga. Hal ini sangat terasa saat pandemi," katanya.
Selain memberikan pelatihan mengenai dasar membuat hidroponik, menurut Yuyun, tim juga memberikan pembinaan kewirausahaan, pelatihan pemasaran serta pelatihan pengemasan hasil produksi agar menarik selera pasar.
Baca Juga: Industri Keripik Kentang Masih Tradisional, Prodi Administrasi Bisnis FISIP Unpas Ikut Benahi
"Awalnya warga khususnya kaum ibu kurang berminat terhadap pelatihan hidroponik ini. Namun demikian setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan serta pendekatan-pendekatan yang lebih humanis, sebagian besar warga kemudian mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat hingga selesai," kata Yuyun yang menambahkan pelatihan juga bekerja sama dengan PKPU Jabar.
Dia menambahkan, pelatihan ini secara umum dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga Kelurahan Kiaracondong terhadap konsep intensifikasi pemanfaatan pekarangan, dan pentingnya sayuran sehat bebas pestisida bagi kesehatan tubuh.
"Pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan intensifikasi pemanfaatan pekarangan serta teknik budidaya sayuran dengan sistem hidroponik ini masih sangat diperlukan oleh sebagian besar masyarakat," katanya.
Untuk itu. FISIP Unpas menyarankan kegiatan serupa untuk dilaksanakan kembali pada waktu-waktu mendatang. "Bisa juga dilakukan pada daerah lainnya dengan sasaran yang berbeda," ujarnya.***