"Sedangkan infrastruktur logistik pangan terlihat sangat minim perhatian. Padahal dengan infrastruktur logistik yang baik akan sangat membantu pengembangan ekonomi masyarakat melalui konektivitas antara sentra produsen komoditas pertanian dengan pasar," katanya.
Selama ini begitu banyak komoditas pertanian yang dihasilkan masyarakat tidak mendapatkan akses pasar yang baik akibat buruknya kinerja logistik pangan.
"Kami mendorong pemerintah untuk serius mengelola sektor pertanian. Pasalnya, peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional menempati posisi yang sangat strategis," ujar anggota DPR Dapil Kota dan Kabupaten Sukabumi ini.
Kontribusi sektor pertanian dalam produk domestik bruto (PDB) nasional selalu menempati posisi tiga besar bersama sektor industri dan perdagangan.
"Selain itu, sektor pertanian merupakan sektor yang mengalami surplus di saat sektor lain mengalami defisit akibat perekonomian yang ambruk akibat dampak pandemi Covid-19," ujarnya.
Baca Juga: Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Diubah, Ini Dampaknya
Data BPS tahun 2020 mengungkapkan bahwa sektor pertanian, telah menyumbang 14,2 persen terhadap struktur PDB nasional dengan nilai Rp2.115 triliun atau berada di urutan kedua setelah industri pengolahan (20,6 persen senilai Rp3.086 triliun).
"Pada tahun ini juga sektor pertanian tercatat menjadi satu-satunya lapangan usaha yang tumbuh positif saat PDB nasional terkontraksi 2,07 persen," katanya.***