JURNAL SOREANG- Pandemi Covid-19 membuat berbagai sektor khususnya ekonomi mengalami masalah. Namun, di tengah perlambatan ekonomi dunia sebagai dampak Covid-19 rupanya membuka ruang bagi ekspor komoditas hasil pertanian khususnya lada putih.
Adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang justru.memanfaatkan momentum sehingga ekspornya meningkat. Bahkan, pemerintah daerah menjadikan pendemi ini sebagai momentum kebangkitan rempah khas daerah itu di pasar dunia.
Setidaknya dalam dua bulan terakhir di tengah pendemi Covid-19, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengekspor 90 ton lada putih ke Jepang dan Amerika Serikat, 10.000 ton cangkang sawit ke Jepang dan 12 ton lidi nipah ke Nepal.
Baca Juga: Ekspor Sarang Burung Walet Indonesia ke Tiongkok Mencapai Rp2,2 Triliun
Provinsi 'Laskar Pelangi' ini telah berkontribusi meningkatkan devisa negara, daerah dan perekonomian masyarakat di negeri serumpun sebalai itu.
Peningkatan ekspor hasil perkebunan dan produk UMKM ke berbagai negara tersebut membuat Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bertekad akan mengembangkan komoditas porang, jahe merah, durian, nanas, manggis dan perikanan untuk memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri yang tinggi.
"Pendemi Covid-19 ini momentum kita lebih fokus untuk meningkatkan produksi, kualitas dan ekspor komoditas perkebunan," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, seperti disitat dari ANTARA, Minggu, 17 Januari 2021.
Baca Juga: Wakil Rakyat Bisa Jadi Jembatan untuk Dapat Bantuan Alat Mesin Pertanian
Ia mengatakan peningkatan ekspor komoditas perkebunan dan perikanan ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam memenuhi target peningkatan ekspor tiga kali lipat (gratieks) pada 2024 yang telah dicanangkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.