Industri Hijau Jadi Tren Industri Masa Depan, Dunia Fesyen Juga Dikenal 'Sustainable Fashion', Ini Maksudnya

6 Agustus 2022, 06:14 WIB
Fesyen karya mahasiswa bertema Sustainable Fashion untuk memperingati 100 tahun Balai Besar Tekstil /Istimewa /

JURNAL SOREANG- Industri hijau dipastikan akan menjadi tren industry pada masa mendatang, Hal ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat, munculnya semangat go green,  regulasi yang semuanya mengarah pada pada industry hijau, dan terjadinya kerentanan iklim.

Hal itu dikemukakan Quri Siti Mirah dari Balai Besar Tekstil (BBT) Bandung, Rabu 3 Agustus 2022. 

Industri hijau kata Quri, dipahami dan dilaksanakan dalam seluruh rangkaian proses industry yang efektif dan efisien. Mulai dari penggunaan sumber daya, bahan baku yang digunakan, energi dan air yang digunakan, kemasan, serta seluruh teknis dan manajemennya concern terhadap lingkungan.

Baca Juga: Citayam Fashion Week Viral, Outfit Brand Lokal Kian Dilirik dan Dicari

“Industri hijau itu mengacu pada isu global. Kebutuhan ekspor impor juga mengarah ke sana. Hubungannya nanti pada saving cost sehingga industry memerlukan industry hijau ini,” ujar Quri.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap industry hijau, lanjut Quri, BBT Bandung sejalan pula dengan telah memasuki usianya yang ke 100 tahun, telah menyiapkan sertifikasi industri hijau untuk perusahaan-perusahaan.

Sertifikasi hijau dilakukan melalui tahapahan-tahapan, dimulai dari pendaftaran, penunjukkaan dokumen, audit kecukupan, penunjukkan auditor, audit kesesuaian, evaluasi, layak atau tidak layak, sampai akhirnya dikeluarkan sertifikat. 

Baca Juga: Viral! Pria Disebut Mirip Aktor Drama Korea Lee Do Hyun di Citayem Fashion Week, Warganet: Lokal Banget Ini

“Jadi semua prosesnya bertahap, tapi efeknya nanti akan menjadi produk yang punya daya saing,” imbuhnya. 

Untuk industry fashion, Manager Islamic Fashion Institute (IFI) Hanni Haerani menyebutkan, pihaknya tengah mengembangkan sustainable fashion. Sustainable fashion mengusung semangat kepedulian ikut andil menjadi penyelamat bumi. 

Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, tahun 2017 gerakan Zero Hunger dengan berbagi nasi pada Jumat Berkah. Pada tahun 2018 gerakan Zero Waste sebagai upaya mengurangi sampah/limbah fashion, tahun 2022 gerakan menggunakan produk dalam negeri sebagai upaya mengurangi emisi.

Baca Juga: Akhirnya Baim Wong Lepas HAKI Citayam Fashion Week, Netizen: Atas Nama PT Tiger Wong

“Jadi kita lakukan secara bertahap dan sekarang semua mahasiswa peserta didik IFI harus menjalankan gerakan Zero Waste dalam membuat atau memproduksi pakaiannya,” demikian Hanni.

Gerakan Zero Waste dalam sustainable fashion, lanjut Hanni, dipraktikkan langsung dengan cara menjahit/memproduksi pakaian tanpa limbah.

Setiap merancang dan memproduksi fashion, tidak boleh/meminimalisir sisa kain. Setiap sisa kain yang ada dari setiap perancangan, harus digunakan sebagai aksesorie atau lainnya. “Intinya, harus tidak boleh ada limbah!” ujarnya. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler