Usaha Kucing sebagai Usaha Sampingan Ternyata Makin 'Mengeong' di Tengah Pandemi

11 Oktober 2021, 09:19 WIB
Pejantan dan kucing kitten yang dijual di Santosa Cat's House. Usaha sampingan ini ternyata kian diminati konsumen. /FB Rakhmat Margajaya/

JURNAL SOREANG- Bagi Putri Santosa, kucing bukan sekedar hewan lucu nan menyenangkan. Kucing juga bisa jadi sumber inspirasi dalam merintis usaha. Seperti yang dilakukannya saat ini.

Pecinta kucing itu mengaku, kerap menemukan ide bisnis dari setiap melihat orang memeluk kucing. Ya, akhirnya usaha kucing pun dipilihnya.

Berawal dari kecintaannya pada kucing, istri Firman Setianugraha itu pun akhirnya berani buka Santosa Cat's House di rumahnya, Gang Sukaleueur Jalan Kopo Bandung, pada 2018.

Baca Juga: Delapan Sikap Yang Bisa Bikin Kucing Membencimu

Perjalanan usaha Putri pun berliku. Sebelum putuskan jadi pengusaha, Putri pernah menjajal pekerjaan lain seperti jadi pegawai apotik, pegiat multi level marketing (MLM), bisnis investasi, dan lain-lain.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut dijalani Putri tak lama. Alasannya pun menarik. Putri tak merasa semua pekerjaan itu adalah passion-nya. Hasilnya, Putri putuskan risen.

Sampai akhirnya, Putri menemukan ide merintis usaha kucing yang hingga kini ditekuninya.

Ibu yang akan memiliki tiga anak ini bercerita, Santosa Cat's House memang menyediakan aneka layanan, tak hanya jual kucing. Tapi melayani jasa pacak dan penitipan kucing pula.

Baca Juga: 9 Cara Memeriksa Apakah Kucing Sedang Sakit, Nomor 4 Mengkhawatirkan

Konsumennya pun bukan datang dari dalam kota saja. Dari luar kota pun banyak, mulai dari Sukabumi hingga Tulungagung.

Mereka tahu lewat akun medsos yang sengaja Putri jadikan sebagai media promosinya. "Lihat saja santosa.catshouse.3, itu akun saya di facebook," ucapnya saat dihubungi, Senin, 11 Oktober 2021.

Putri yang memiliki akun instagram @santosacatshouse mengisahkan suka dukanya berbisnis kucing. Sukanya bila kucing sehat dan siap jual, karena hal ini berarti peluang untuk dapat penghasilan besar. "Saya senang apabila berhasil membesarkan anak-anak kucing yang lucu-lucu dan sehat," jelasnya.

Dukanya bila kucing sakit pada waktunya dijual. Dengan begitu kucing sakit tidak bisa dilepas karena harus dirawat dulu. Kadang Putri berduka pula ketika menghadapi calon konsumen yang menganggap remeh pada produk layanannya. Terutama pada produk jasa pacak.

Baca Juga: Membuat Brand Untuk Memulai Usaha Sampingan, Ini yang Perlu diKetahui

Banyak orang awam menganggap enteng pacak kucing. Padahal proses pacak itu harus dilakukan dengan sabar, tenang dan butuh tenaga ekstra, apalagi kalau tamu-tamu kucing betina yang datang berkarakter galak.

"Harga jasa pacak di sini Rp 450 ribu," kata Putri seraya menyebutkan harga tersebut murah.

Tapi, keluhnya, tak sedikit orang yang minta harga lebih murah untuk adopsi Kucing Persia, khususnya Kucing Persia Peaknose.

Sungguh pun demikian, Putri mengaku senang ketika harus mengurus kotoran kucing dan membidani kucing induk yang melahirkan.

Baca Juga: Mantap! Ide Usaha Rumahan Hanya dari Singkong bisa Dapat Keuntungan yang Mengiurkan

"Mengurus kotoran dan persalinan kucing adalah dua hal yang menyenangkan bagi pecinta kucing," ujarnya.

Kucing melahirkan anak-anaknya berarti rejeki bagi Putri sebagai penjual kucing. Begitu pula dengan kotorannya.

"Kalau kucing tidak buang kotoran, saya malah khawatir dengan kesehatan mereka," jelasnya didampingi Firman sang suami yang punya kesibukan lain sebagai desainer grafis.

Tentang business plan, Firman pun angkat bicara. Dengan terbuka penyayang binatang ini memaparkan, di awal Santosa Cat’s House mengeluarkan modal adopsi (beli kucing) Kucing Persia Peaknose indukan Rp4 juta.

Baca Juga: Fakta Unik: Kucing Hitam Ternyata Terbagi Ke Dalam 3 Kategori, Apa Saja?

Selain itu beli kandang alumuniun kaca Rp1,5 juta, beli pakan dan pasir dan lain-lain Rp500 ribu. Beberapa minggu kemudian kucing birahi, maka dia pun pergi ke tempat jasa pacak kucing. Sekitar 65 hari kemudian kucing yang dipacak itu melahirkan empat ekor.

Tentu, Firman dan Putri senang. Katanya, satu Kucing Persia Peaknose Kitten dihargai mulai dari Rp2,5 juta sampai Rp5 juta. Sedangkan Kucing Persia Flatnose Kitten dihargai Rp1,5 juta sampai Rp2,5 juta, tergantung struktur tubuh, warna, dan lain-lain.

Setelah empat ekor kitten terjual, mereka mulai merasakan hasilnya. Tanpa ragu, mereka menambah beberapa indukan lagi. Karena itu, mereka mengadopsi kucing jantan, supaya bisa menekan biaya jasa pacak kucing.

Baca Juga: Minuman Kekinian yang Bisa Dijadikan Usaha Sampingan dengan Modal Minim, ini Resepnya

Dari situlah Santosa Cat’s House mulai membuka pelayanan jasa pacak Kucing Persia Peaknose. “Kami melihat jasa pacak kucing pun peluang yang menjanjikan, meskipun dalam prakteknya tidaklah mudah. Dalam jasa pacak, kita harus punya skil khusus,” ujar Firman.

Tingkat kesulitan dalam perawatan Kucing Persia juga beda-beda. Contoh Kucing Persia Medium tidak butuh terlalu banyak perawatan khusus. Namun, Kucing Persia Flatnose setingkat lebih hebat perawatannya dari Kucing Persia Medium. Nah, yang paling sulit dalam perawatan adalah Kucing Persia Peaknose.

“Karena itu, harga Kucing Persia Peaknose menjadi tinggi. Mengapa? Karena rumitnya perawatan tadi. Setiap hari kita harus membersihkan matanya, dan bulunya wajib disisir terutama untuk jenis Persia Longhair,” jelas Firman.

Dia mengaku, selama usaha lepas adopsi Kucing Persia, dari 2018 sampai 2021, Santosa Cat’s House sudah melepas sekitar 70-an kitten dari enam indukan. “Kucing yang kami lepas adopt itu berjenis Kucing Persia Peaknose dan Flatnose,” imbuhnya.

Baca Juga: Jika Didekati Kucing, Ternyata Ada 3 Pertanda Ini dari Allah kepada Kita

Pendapatan yang diraup dari hasil penjualan selama itu mencapai Rp100 jutaan. Belum termasuk jasa pacak kucing, dari 2019 sampai 2021, yang mencapai Rp 25 jutaan.

“Omset bergantung pada banyaknya kitten yang dilepas adopt. Keuntungan yang kami dapat berasal dari sisa uang yang sebelumnya sudah dibelanjakan untuk berbagai kebutuhan kucing seperti untuk membeli pakan, pasir, obat-obatan dan lain-lain. Jadi kalau dihitung bersih, keuntungan yang kami dapatkan dari enam indukan sebesar Rp90 jutaan per tahun,” ucapnya.

Putri dan Firman tidak kaget dengan persaingan sengit yang terjadi. Katanya, di dunia bisnis kucing pun sama dengan bisnis lainnya, banyak pesaing, bahkan penipuan seperti Kucing Persia Peaknose dengan harga sangat murah sehingga tidak masuk akal.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri dan Gejala Kucing Sakit, Cegah Sebelum Parah!

“Banyak yang tertipu dengan harga murah, karena kebanyakan mereka adalah pemula. Cara menyikapi pesaing adalah dengan meningkatkan kualitas kucing dan memberikan pelayanan serta informasi terbaik bagi setiap konsumen yang bertanya, karena, bagi Santosa Cat’s House, pelayanan terbaik adalah nomor satu,” tutur Firman yang tetap semangat meski di tengah pandemi Covid-19.

Akhirnya, mereka memberikan tips. Untuk menghindari penipuan, katanya, gunakan video call sebelum membeli kucing, atau pantau langsung ke tempatnya untuk memastikan kondisi kucing dan lain-lain, juga jangan mentransfer DP bila belum jelas keberadaan kucing yang akan kita beli. ***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler