JURNAL SOREANG- LPP Ariyanti mendapatkan kepercayaan menyelenggarakan program kewirausahaan (PKW, Pendidikan Kecakapan Wirausaha) untuk anak usia di bawah 25 tahun. Terutama anak-anak lulusan SMA dan SMK yang tidak terserap oleh dunia usaha dan industri yang kini kurang produktif di masa pandemi.
Para peserta tidak difokuskan untuk diserap di Industri atau mencari lapangan pekerjaan, tapi mereka dilatih untuk menciptakan lapangan kerja yaitu dengan program kewirausahaan.
Setiap tahun direktorat kursus dan pelatihan memberikan program pendidikan kewirausahaan bagi anak usia sekolah dan tidak sekolah usia 15-25 tahun.
Baca Juga: Menembus Lowongan Kerja Tak Sebatas Ketrampilan, Ini Syarat Lainnya
"Alhamdulilah banyak lembaga yang sukses menggiring dan mendididik, menindaklanjuti program anak-anak ini menjadi program wirausaha baru, baik ofline maupun online," kata Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Diksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Dr. Wartanto, MM, kepada wartawan di sela-sela penyelenggaraan, “Pengimbasan Praktik Baik Program PKW LPP Ariyanti”, Kamis, (3/6/ 2021) di lt.3 Aula LPP Ariyanti Jalan HOS Cokroaminoto (Pasir Kaliki) No.127-133 Kota Bandung.
“Nah karena Ariyanti ini pada tahun 2020 telah berhasil mendidik anak-anak hingga banyak yang berhasil memiliki usaha mandiri, maka saya ingin sukses Ariyanti ini bisa ditularkan ke lembaga yang lain. Bagaimana caranya mendorong, mendidik anak-anak baik secara offline (tatap muka) dan online sampai berhasil membuka usaha," sanbubg Wartanto.
Kegiatan ini selain digelar secara offline (tatap muka) juga secara online melalui aplikasi zoom. Adapun yang diundang hadir secara tatap muka dari Bandung, Garut, Subang, dan Sumedang.
Baca Juga: Minimnya Jumlah Wirausaha Sehingga Anggota DPR Asal Sumatera Barat Kembangkan Program Ini
Kata Wartanto, selain Ariyanti. Ada juda daerah lain yang lembaga kursusnya tahun kemarin berhasil dan menularkan keberhasilannya.
"Sehingga harapannya akan bertambah banyak lembaga-lembaga yang kompeten mendidik anak- anak kita berwirausaha seperti Ariyanti yang mungkin trik dan mendidiknya tiap lembaga punya cara berbeda, tapi tujuannnya sama," katanya.
Selain Wartanto, hadir juga pembicara lainnya seperti Dr. Kastum, M.Pd (Koordinator Pokja Pengembangan PKW), Nina Samidi (Tim Akselerasi), dan Ishviastuti Oskar, SE (Direktur LPP Ariyanti).
Baca Juga: Krisis Akibat Pandemi Jadi Kesempatan bagi Lahirnya Wirausaha Mahasiswa
Sementara Direktur LPP Ariyanti Ishviastuti SE, merasa bangga mendapat kepercayaan dari direktorat kursus dan pelatihan Kemendikbud - Ristek, karena sejak tahun 2020 mendapat tanggung jawab untuk menyelenggarakan program PKW ini, untuk menciptakan wirausaha di jenis keterampilan Perhotelan, pastry dan bakery (roti).
“Kenapa kami menjadi tuan rumah, karena LPP Ariyanti termasuk salah satu lembaga yang prestasinya bagus dalam penyelenggaraan program PKW. Punya masa, sukses, dan bagus,” katanya bangga.
Kata Ishvi dalam program ini, Ariyanti punya kewajiban untuk menularkan penyelenggaraan program PKW kepada 30 lembaga LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dari Garut, Subang dan Sumedang.
Dalam penyelengaraannya selain pertemuan tatap muka (offline) sebagai solusi adanya pembatasan kegiatan di masa pandemi, juga membuka peserta online di seluruh Indonesia untuk bergabung melihat tip-tip penyelenggaraan praktek hari ini.
Baca Juga: Sarjana Jadilah Wirausaha, Jadi Solusi Bukan Sekadar Isi Lowongan Kerja
Ishvi juga berharap Ariyanti harus semakin baik dalan penyelenggaraan PKW ini, “Tahun-tahun selanjutnya kami harapkan mencapai satu prestasi dimana kami dapat kepercayaan untuk program yang lebih besar lagi, “ katanya.
Program PKW adalah layanan pendidikan melalui kursus pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausahan dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal untuk berwirausaha.
Seperti yang dirasakan Tata Taufik , S.Kom, Pimpinan LPK Ryan Komputer di Perum Bumi Cagak Mekar Blok C No.20 RT 42/10 Desa Curugrendeng Kac. Jalancagak - Subang Selatan.
“Motivasi saya ingin menambah ilmu pengetahuan untuk nantinya ikut memajukan bangsa," katanya.
Baca Juga: Kesejahteraan Belum Baik Sebab Banyak Guru Digaji Rp 500 Ribu, Pergunu Bekali Guru dengan Wirausaha
Demikian juga bagi Lina Karlina Pimpinan LKP Nadira, Kursus Tata Rias Pengantin di Kompleks Griya Bale Kembang Blok C 12 Kota Kulon - Garut Kota, “Silaturahmi dan mengenal program baru dari pemerintah yang diselenggaran Ariynati ini sangat penting. Ini luar biasa pencetusnya. Mudah-mudahan terealisasi dengan baik dan lancar, “ katanya.
Dia mengusulkan sebaiknya khusus Tata Rias Pengantin tidak dibatasi usia 15-25 tahun karena usia produktif segitu minatnya kurang, yang banyak mengikuti justru di usia mapan 20-40 tahun.
Sedangkan bagi Nyai Sumiati, S.Pd, yang datang bersama PKBM Tarbiyatul Ummah Desa Cikoneng Rt 01/04 Kec. Ganeas -.Sumedang,
“Dengan di undangnya dalam kegiatan ini bisa lebih meningkatkan pemahaman kita untuk melaksanakan program PKW ini dengan baik sesuai dengan juknis yang diharapkan oleh direktorat. Jadi ke depannya sudah ada gambaran kalau kami mengajukan program ini, apa yg harus kami lakukan, kami evaluasi, mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kewirausahaannya. Jadi sudah ada gambaran lah, alhamdulillah menambah pengetahuan,” pungkasnya.***