Jumlah Petani Tambah 8 Juta Orang Selama Pandemi, DPR: Bisa Jadi Pengangguran Tinggi dan Terpaksa Jadi Petani

6 Mei 2021, 03:40 WIB
Petani di Kabupaten Pangandaran sedang beraktivitas di sawah, baru-baru ini. Selama pansemi ternyata jumlah petani bertambah 8 juta orang. /kabar-priangan.com/Agus K/

JURNAL SOREANG- Menanggapi data terbaru  pemerintah yang menyatakan ada pertambahan jumlah petani sebanyak 8 juta orang, Anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin, meminta negara bertindak cepat. Pemerintah agar segera  memberi regulasi dan kemudahan bagi pelaku usaha tani baru agar tetap betah dan bertahan meski pandemi nantinya akan berakhir.

"Saat ini kan sudah ada lembaga yang memberikan gambaran sebagai masukan pada pemerintah akan adanya proporsi pengangguran berusia muda di Indonesia yang sangat tinggi, bahkan tertinggi di Asia Tenggara," kata Andi Akmal dalam pernyataannya, Kamis, 6 Mei 2021 .

Angka 20 persen  pengangguran muda di Indonesia, kata Akmal,  relatif tinggi dibanding negara Asia Tenggara lain yang belum menyentuh angka 15 persen.

Baca Juga: Anggota DPR: Kenaikan Harga Pangan di Ramadhan Mesti Dirasakan Petani, Jangan Hanya Dinikmati Tengkulak

"Untuk itu, ini kesempatan pemerintah memberi alternatif jalan keluar pada calon petani muda yang nantinya menjadi profesional di bidang pertanian,"  tutur Akmal.

Politisi FPKS ini mengatakan,  sejak adanya pandemi lebih setahun lalu memang telah mengguncang negara-negara dunia termasuk Indonesia. "Khusus guncangan kepada Indonesia sangat telak karena memang pondasi ekonomi negara ini rapuh hingga pertumbuhan jatuh ke titik minus," kata wakil rakyat asal Sulawesi Selatan ini.

Kondisi alam Indonesia sangat mumpuni untuk menampung SDM calon profesi pertanian sebanyak apa pun. "Bentangan alam dan tanah garapan baik di bidang Kelautan, perikanan, tambak dan garam, maupun bidang pertanian peternakan kehutanan yang akan cocok dengan kondisi negara ini," katanya.

Baca Juga: Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Petani Ikan Milenial, Hidup di Desa dengan Rezeki Kota

SDM kita yang sangat banyak ini mestinya dapat tertampung di bidang pertanian pangan termasuk perikanan kelautan karena ruang garapan masih banyak.

"Namun, keahlian, minat dan harapan di bidang pangan ini meragukan bagi sebagian masyarakat Indonesia sehingga mereka akibat pandemi ini beralih profesi ke petani baru seolah akibat keterpaksaan," ujarnya.

Padahal bila pemerintah mau membantu dan mengarahkan termasuk memberikan bimbingan, akan ada harapan besar yang dapat di capai baik persoalan ekonomi maupun kebutuhan pangan. "Bahkan bila ini terkoordinir secara baik secara luas satu negara Indonesia, maka akan sangat mungkin memberi kontribusi kenaikan cadangan pangan Nasional," ucapnya.

Baca Juga: Wujudkan Petani Berbasis Ekspor! PKS Luncurkan Sekolah Tani, Ini Tanggapan Anggota DPRD Kabupaten Bandung

Akmal minta kepada pemerintah, agar jangan ragu menseriusi bidang pertanian pangan ini. "Bukti untuk tidak ragu adalah, menaikkan porsi APBN di komisi IV, bidang pertanian, pangan, perikanan kelautan, dan kehutanan sehingga SDM negara kita menjadi penduduk aktif keluar dari angka pengangguran," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler