"Saya langsung berbicara menunjukan bahwa tamu itu adalah orang-orang dari paslon nomor urut 1. Saya langsung tunjukan emblem di baju mereka dan saya berikan apresiasi, silahkan dukung," tutur Somantri.
Somantri menegaskan, hal yang sama juga mungkin akan ia lakukan jika ada paslon lain yang datang ke daerahnya.
Baca Juga: Bukan Hanya Tangani Teroris, Ini Ternyata Tugas Anggota Brimob
"Karena sebagai kades saya bukan hanya milik satu golongan. Tapi saya bisa berbicara dalam semua golongan," kata Somantri.
Meskipun demikian, Somantri juga menegaskan jika tindakannya itu dianggap sebuah pelanggaran, dirinya tetap akan berbicara apa adanya.
Ia mengaku tidak akan mengelak dan merekayasa pernyataan jika dipanggil oleh Bawaslu untuk dimintai keterangan atau klarifikasi.
Baca Juga: Jangan Asal-asalan Naik sepeda, Ini Tips Bersepeda untuk Pemula
Namun sejauh ini, Somantri juga mengaku masih belum menerima undangan permintaan klarifikasi dari Bawaslu.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pelanggaran pidana pemilu yang dilakukan oleh Somantri dalam video viral, telah dilaporkan oleh tim advokasi salah satu paslon lain, ke Bawaslu.
Namun pihak Bawaslu sendiri masih memproses laporan tersebut sebagai dasar yang mungkin akan dijadikan alasan pemanggilan atau undangan klarifikasi terhadap Somantri.***