Tidak terkecuali yang ia alami di desanya sendiri, sampai videonya menjadi yiral serta dipermasalahkan.
Padahal semua terjadi gara-gara spontanitas dirinya naik ke atas panggung hajatan dan mengacungkan jari untuk paslon No. 1, untuk menghargai tamu dan panggilan MC.
Baca Juga: Kalahkan Bolivia 3-1, Ekuador Salip Argentina di Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol
mengapa hanya dirinya yang dipersoalkan akibat video viral tersebut.
Padahal ada kades lain yang juga melakukan hal yang serupa tapi tak sama.
"Apa bedanya dengan Kades Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk yang sama-sama terangan-terangan bersama warganya mengacungkan 3 jari, pertanda memberikan dukungan ke Paslon No. 3 dan seolah dirinya pendukung nomor 3 dengan terang terangan di posting oleh dirinya sendiri di WA Grup Jawara Kepala Desa," tutur Somantri.
Baca Juga: Hasil Lengkap Playoff Euro 2020: Skotlandia Singkrikan Serbia Lewat Drama Adu Penalti
Somantri mempertanyakan apakah tindakan itu juga sama sebuah bentuk kettidaknetralan atau bahkan bertentangan dengan aturan.
"Seorang jabatan kades tetap akan melekat pada dirinya walau tanpa menggunakan seragam dinasnya," kata Somantri.
Sementara itu Kades Panyadap Tedy mengaku, foto yang ia posting di grup yang dimaksud oleh Somantri adalah foto lama yang tidak ada kaitannya dengan Pilkada Kabupaten Bandung.