Memakan Anggaran Rp44 Miliar, Gedung Alamanda RSUD Majalaya Diklaim Berfasilitas Layaknya Hotel

- 11 November 2020, 20:24 WIB
Fasilitas Rawat Inap di Gedung Alamanda RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung yang baru diresmikan Rabu 11 November 2020
Fasilitas Rawat Inap di Gedung Alamanda RSUD Majalaya, Kabupaten Bandung yang baru diresmikan Rabu 11 November 2020 /

Sementara itu, Direktur RSUD Majalaya Tuty Heryati mengatakan, pembangunan Gedung Alamanda menghabiskan anggaran sebesar 44 miliar.

“Gedung ini memiliki empat lantai dengan kapasitas 200 tempat tidur. Lantai pertama diperuntukan perawatan obgyn atau kandungan, lantai dua untuk anak dan bayi baru lahir, lantai tiga digunakan untuk bedah dan saraf, sementara lantai empat diperuntukan penyakit dalam,” kata Tuty.

Baca Juga: Habib Rizieq Sudah Pulang, Pelapor Ini Minta Polisi Lanjutkan Proses Hukum

Tuty menambahkan, pembangunan gedung ruang inap baru itu memakan waktu sekitar 5 tahun, karena adanya relokasi pasien inap.

“Berbeda dengan RSUD Soreang yang dibangun di lahan kosong, pembangunan gedung ini memakan waktu yang cukup lama. Karena kami harus memikirkan pelayanan tidak boleh berhenti, sementara pembangunan harus tetap berjalan. Jadi kami harus merelokasi pasien secara bertahap,” tutur Tuty.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami mengaku sangat bersyukur atas diresmikannya gedung baru itu dan berharap hal itu bisa membuat RSUD Majalaya dapat melayani masyarakat secara optimal.

Baca Juga: Gawat! 45 Persen UMKM Hanya Tahan 3 Bulan Sampai Kehabisan Kas Atau Tabungan di Tengah Pandemi

“Dengan kebersamaan serta tekad yang kuat, Alhamdulillah gedung rawat inap Alamanda bisa berdiri. Jika melihat pada master plan rumah sakit, masih ada yang belum terwujud yakni pembangunan instalasi bedah sentral. Meskipun begitu, kami berharap RS. Majalaya dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien,” tutur Grace.

Grace juga mengingatkan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, baik di luar ruangan maupun di dalam rumah, karena hingga saat ini keluarga menjadi klaster tertinggi penyebaran covid-19 di Kabupaten Bandung.

“Angka kasus covid-19 cukup meningkat, dan yang perlu kita perhatikan bersama adalah 60% dari kasus tersebut adalah orang tanpa gejala. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan 5 M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan selalu memperhatikan makanan-makanan yang bergizi,” ujar Grace.***

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah