JURNAL SOREANG - Sarana pergudangan untuk petani di Kabupaten Bandung masih minim, sehingga tak jarang mereka terpaksa menjual hasil panen sekalipun harga sedang jatuh.
Calon Bupati Bandung nomor urut 2 Yena Iskandar Ma'soem mengatakan, potensi pertanian di Kabupaten Bandung sebenarnya sangat menjanjikan.
"Beberapa wilayah di Kabupaten Bandung saat ini menjadi kawasan pertanian yang bisa dijadikan mata pencarian permanen bagi warganya. Sebab, tanah di Kabupaten Bandung cukup subur dan bisa ditanami jenis tanaman apa saja," kata Yena, Jumat 6 November 2020.
Baca Juga: Ahmad Yani, Besok Rencana Deklarasi Pembentukan Partai Masyumi
Meskipun demikian, kata Yena, kondisi inflasi di Indonesia seringkali menyebabkan harga mengalami kenaikan. Namun hal itu tentu tidak baik untuk ekonomi di suatu negara.
Di Indonesia sendiri, kemampuan belanja masyarakatnya juga terbatas, sehingga akan berpengaruh terhadap perdagangan yang semakin lesu.
"Jika perdagangan lesu, otomatis permintaan rendah. Sedangkan suplai tetap tinggi. Sehingga tentu ini berpengaruh terhadap hasil petani. Karena hasil tani memiliki batas waktu ketahanan, maka seringkali para petani menjual harga dengan rendah dari pada hasil panennya tidak terjual semua. Artinya ada potensi kerugian yang akan dialami para petani," tutur Yena.
Baca Juga: Hebat, Peneliti Indonesia Kembangkan Varietas Padi Anti Hama Tungro
Untuk mengatasi masalah itu, kata Yena, satu-satunya cara adalah dengan menggunakan konsep pergudangan, sehingga pemerintah bisa membuat standar harga untuk hasil pertanian.