Perputaran Uang Agribisnis Jagung di Nagreg Capai Rp17 Miliar per Bulan

- 26 Oktober 2020, 18:45 WIB
Bupat Bandung Dadang M.  Naser melepas ekspor jagung dari Nagreg, beberapa waktu lalu
Bupat Bandung Dadang M. Naser melepas ekspor jagung dari Nagreg, beberapa waktu lalu /

JURNAL SOREANG - Kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung selama ini lebih dikenal sebagai salah satu jalur mudik terpadat dan rawan kecelakaan. Namun ternyata di balik itu, tersimpan potensi ekonomi yang cukup besar, karena wilayah ini juga ternyata menjadi salah satu sentra perniagaan jagung dengan perputaran uang hingga Rp17 miliar setiap bulannya.

Tak hanya produksi petani lokal, namun komoditas jagung yang beredar di Nagreg juga berasal dari beberapa wilayah lain seperti Garut, Ciamis, Pangandaran, Tasikmalaya, Banjar dan Sumedang. Bahkan petani di daerah-daerah Jawa Tengah pun tak jarang memasarkan hasil panen jagung mereka ke di Nagreg.

Oleh karena itu, Bupati Bandung Dadang M. Naser pun kemudian berinisiatif untuk merancang dan mengusulkan Kabupaten Bandung sebagai 'Kabupaten Jagung' di Indonesia. "Perputaran Rp17 miliar per bulan menjadi bukti bahwa Nagreg menjadi pintu gerbang aktivitas komoditas jagung di Jabar,” ujarnya, Senin 26 Oktober 2020.

Baca Juga: 9 Kecamatan Rawan Banjir 2 Kecamatan Rawan Longsor, Pemkab Bandung Bahas Status Siaga Bencana

Dadang sendiri mengaku bangga ketika beberapa waktu lalu berkesempatan meresmikan Koperasi Petani Jagung Kabupaten Bandung. Ia pun menegaskan bahwa Pemkab Bandung akan mendukung Koperasi bernama Sinar Jagung Priangan tersebut dengan mempersiapkan lahan penjemuran dan gudang modern di atas lahan seluas 5 hektare di Ciherang-Nagreg.

“Dengan adanya koperasi ini, diharapkan masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok tani mau terus bercocok tanam jagung. Atau tumpang sari komoditas jagung dengan tanaman lainnya. Sehingga harga jagung tetap stabil, menopang ekonomi rakyat, dan berdampak kesejahteraan bagi para petani,” tutur Dadang.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A. Tisna Umaran mengatakan, dukungan Pemkab dalam penyediaan gudang modern akan membuat Nagreg bisa memnuhi permintaan komoditas jagung dari berbagai daerh sampai 200-500 ton per hari.

Baca Juga: Warga Disabilitas Agar Ikut Awasi Pemilukada Kabupaten Bandung

“Kalau hanya koperasi tanpa gudang, hanya bisa suplai sekitar 200 ton saja, karena keterbatasan penyimpanan. Alhamdulillah salah satu tokoh tani, yaitu Pak Haji Endang Kumis, menyumbangkan lahan sekitar 5 hektar. Jadi lahan yang sedang digarap oleh beliau, itu dihibahkan untuk dibangun gudang-gudang jagung. Untuk itu saya mohon bantuan Pak Kades dan Pak Camat, untuk membantu memperlancar terbangunnya gudang-gudang ini,” tutur Tisna.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x