Perempuan Hamil di Soreang Ternyata Dibunuh Suami Sendiri Akibat Cemburu

- 23 Oktober 2020, 13:17 WIB
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan (tengah) memperlihatkan barang bukti,  saat menyampaikan rilis pers kasus pembunuhan perempuan hami, di Mapolresta Bandung, Jumat 23 Oktober 2020
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan (tengah) memperlihatkan barang bukti, saat menyampaikan rilis pers kasus pembunuhan perempuan hami, di Mapolresta Bandung, Jumat 23 Oktober 2020 /Handri/Jurnal Soreang

"Kalau secara nurani pasti tidak akan tega. Namun karena emosi memuncak saya tidak bisa menahan diri. Saya selalu dituduh main perempuan padahal tidak pernah," kata S.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi memastikan Yeti tewas dibunuh. Kronologis terungkapnya pembunuhan tersebut barawal dari ditemukannya jasad korban, Sabtu 17 Oktober 2020 sekitar pukul 18.00 WIB di Kamar Kontrakan "DIANA", Kampung Cibeureum RT 02/11 Desa Sadu, Kecamatan Soreang.

Baca Juga: Potensi Wisata Ini Belum Banyak Dilirik, Padahal Terjadi Tren Kenaikan Wisata Alam

Warga yang berasal dari Pasirjambu itu ditemukan tewas oleh penjaga kontrakan Mulyadi dan kerabatnya Dede Kartini. Awalnya, Dede Kartini berniat berkunjung ke kamar kontrakan korban dengan maksud untuk menawarkan makanan. Soalnya sejak pagi, Dede tak bertemu korban yang biasanya membeli makanan untuk sarapan ke warungya.

Setibanya di kontrakan korban, Dede mencoba memanggil Yeti berkali-kali, namun tidak ada jawaban. Penuh penasaran dan curiga, Dede pun memanggil Mulyadi untuk meminta tolong membuka pintu kamar kontrakan Korban,

"Karena pada saat Korban dipanggil-panggil tidak menyahut dan pintu kontrakan dalam keadaan tertutup. Saksi Mulyadi kemudian membuka pintu kamar kontrakan tersebut. Lalu ia dan Dede masuk ke dalam kamar kontrakan kamar korban," kata Bimantoro.

Baca Juga: Hore, Tiket Film Story of Kale Bisa Dibeli Lagi Setelah Rilis 23 Oktober 2020 Pukul 17.00 WIB

Dede, kata Bimantoro, lantas melihat Korban dalam posisi telentang. Dede dan Mulyadi yang curiga bahwa korban sudah meninggal, kemudian langsung langsung meninggalkan Lokasi dan Mulyadi lapor ke RT, RW dan polsek.

Dalam pengembangan penyelidikan, polisi juga mendapat keterangan tambahan dari saksi lain, Wiwin Khoerunnisa. Wiwin mengaku bahwa sehari sebelumnya sekitar pukul 17.00 WIB, ia sempat melihat korban sedang duduk dengan kaki ke depan di pinggir pintu Kontrakan, sambil menonton TV

Namun kemudian, kata Wiwin kepada polisi, Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, ia mendengar suara teriakan dari kamar kontrakan korban. Korban sempat mengucapkan istigfar yang diiringi suara pintu seperti ditendang berkali-kali.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x