"Namun memang baru sekitar 60 persen ASN yang membayarkan zakat dan infaknya ke BAZNAS Kabupaten Sumedang. Harus terus diingatkan agar ASN membayarkan zakatnya," katanya.
Selain itu, BAZNAS Kabupaten Sumedang juga berupaya memberikan bukti penyaluran dengan bekerja sama OPD Pemkab Sumedang.
"Misalnya BAZNAS Kabupaten Sumedang menggaet dinas lalu dibuatkan program bersama dengan dibiayai infak dari ASN. Misalnya perbaikan rutilahu kerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk infak ASN nya," katanya.
Selain itu, BAZNAS Kabupaten Sumedang juga menggerakkan sekolah dan madrasah yang dibuat UPZ.
"Kita buat program BAZNAS Goes to School dengan menerbitkan kupon infak bagi para siswa dengan 100 persen hasilnya diserahkan kembali ke sekolah. Yang penting masalah sekolah diselesaikan oleh infak siswa," ujarnya.
Dengan infak dari siswa untuk siswa sehingga siswa yang mengalami masalah tak bisa membeli buku, pakaian seragam atau lainnya bisa tertangani.
"Termasuk saat siswa membutuhkan sepeda untuk transportasi ke sekolah juga bisa terselesaikan," katanya.***